RI Sudah Siap Bangun PLTN Sejak 1980
Kamis, 20/08/2015 13:16 WIB
Jakarta -Kebutuhan listrik masyarakat Indonesia terus meningkat, bahkan bila target proyek 35.000 megawatt (MW) dalam 5 tahun tidak tercapai, Indonesia bakal terancam krisis listrik nasional.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah sampai saat ini belum ada langkah untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), yang terbukti efisien dan tidak menimbulkan emisi. Apalagi, persiapan ahli nuklir, penelitian dan SDM sudah disiapkan sudah sangat lama.
"Kita itu sebenarnya sudah siap bangun PLTN sejak tahun 1980-an. Tunggu apa lagi. PLTN itu zero emisi," kata Ketua Umum Komunitas Masyarakat Nuklir Indonesia, Arnold Soetrisnanto ditemui di sela acara Indo EBTKE ConEx 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (20/8/2015).
Arnold mengatakan, dalam periode 10 tahun ke depan, Indonesia membutuhkan tambahan listrik sebanyak 70.000 MW. Sementara pemerintah baru menargetkan pembangunan 35.000 MW dalam 5 tahun.
"Artinya 5 tahun periode kedua kita harus kerja keras lagi nambah 35.000 MW. Dan saya yakin suka tidak suka, pemerintah akan melirik nuklir," ujarnya.
Ia mengakui, sebagian masyarakat di Indonesia masih takut dengan nuklir karena tergambar dalam pikirannya, bahwa nuklir itu Chernobyl di Ukraina 1986, atau nuklir yang jadi senjata pemusnah massal.
"Itu karena banyak yang tak paham, nuklir itu manfaatnya besar bagi manusia, nuklir itu tidak hanya senjata, nuklir itu bisa buat benih tanaman produksinya meningkat dan tahan hama, bisa digunakan untuk pengawet makanan, sampai listrik," tutupnya.
(rrd/hen)
Melihat kondisi tersebut, pemerintah sampai saat ini belum ada langkah untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), yang terbukti efisien dan tidak menimbulkan emisi. Apalagi, persiapan ahli nuklir, penelitian dan SDM sudah disiapkan sudah sangat lama.
"Kita itu sebenarnya sudah siap bangun PLTN sejak tahun 1980-an. Tunggu apa lagi. PLTN itu zero emisi," kata Ketua Umum Komunitas Masyarakat Nuklir Indonesia, Arnold Soetrisnanto ditemui di sela acara Indo EBTKE ConEx 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (20/8/2015).
Arnold mengatakan, dalam periode 10 tahun ke depan, Indonesia membutuhkan tambahan listrik sebanyak 70.000 MW. Sementara pemerintah baru menargetkan pembangunan 35.000 MW dalam 5 tahun.
"Artinya 5 tahun periode kedua kita harus kerja keras lagi nambah 35.000 MW. Dan saya yakin suka tidak suka, pemerintah akan melirik nuklir," ujarnya.
Ia mengakui, sebagian masyarakat di Indonesia masih takut dengan nuklir karena tergambar dalam pikirannya, bahwa nuklir itu Chernobyl di Ukraina 1986, atau nuklir yang jadi senjata pemusnah massal.
"Itu karena banyak yang tak paham, nuklir itu manfaatnya besar bagi manusia, nuklir itu tidak hanya senjata, nuklir itu bisa buat benih tanaman produksinya meningkat dan tahan hama, bisa digunakan untuk pengawet makanan, sampai listrik," tutupnya.
(rrd/hen)
Baca Juga
Foto Video Terkait
Twitter Recommendation
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
BeritaTerbaru Index »
-
Selasa, 01/09/2015 10:43 WIB
Industri Jamu RI Beromzet Rp 15 T, Menperin: Itu Rahasia Sehat Saya
-
Selasa, 01/09/2015 09:51 WIB
Ini Penyebab Tarif Listrik Bulan Ini Bisa Turun
-
Selasa, 01/09/2015 10:35 WIB
RI Sudah Krisis Listrik
-
Selasa, 01/09/2015 10:26 WIB
Belajar dari AS, Biaya Rumah Sakit Gratis Karena Rajin Bayar Pajak
-
Selasa, 01/09/2015 10:12 WIB
Mulai Besok PTBA Buyback Saham Rp 650 Miliar
-
01Selasa, 01/09/2015 08:41 WIB
Mau RI Jadi Negara Maju, Jokowi Harus Realisasikan 35.000 MW
-
02Selasa, 01/09/2015 09:38 WIB
Tarif Listrik Bulan Ini Turun Sampai Rp 23,17/kWh
-
03Selasa, 01/09/2015 08:12 WIB
Rezeki Mengular dari Bisnis 'Ikan Ular' Unagi
-
04Selasa, 01/09/2015 09:30 WIB
Dolar AS Pagi Ini Rp 14.060, Masih Menguat
-
05Selasa, 01/09/2015 10:10 WIB
RI Sudah Krisis Listrik
-
183KOMENTARJumat, 28/08/2015 17:02 WIB
Dolar Sempat Tembus Rp 14.000, Jokowi: Yang Paling Penting Tetap Tenang
-
161KOMENTARSenin, 31/08/2015 21:37 WIB
Buruh Mau Demo, Pengusaha: Bisa Bikin Investor Tak Percaya
-
129KOMENTARSelasa, 25/08/2015 10:07 WIB
Tweet Jokowi: Ayo Atasi Pelemahan Rupiah dengan Beli Produk Lokal
-
128KOMENTARKamis, 27/08/2015 11:29 WIB
Masih Berpikir Kondisi Sekarang Seperti Krismon 1998? Ini Bedanya
-
125KOMENTARSabtu, 29/08/2015 18:05 WIB
Jepang dan China 'Banting Harga' Proyek Kereta Cepat, Ini Tanggapan Jokowi
-
Rabu, 26/08/2015 07:44 WIB
Wawancara Khusus
Boediono: Kondisi Beda dengan 1997/1998 dan 2008
Pemikiran-pemikirannya soal kebangsaan dan ekonomi masih melekat, Boediono terus mengikuti perkembangan ekonomi terkini, di dalam maupun luar negeri.
-
Rabu, 15/07/2015 09:40 WIB
Portofolio Saham Makin 'Gemuk', Apa Solusinya?
Apa yang harus dilakukan jika portofolio Anda makin gemuk bukannya makin tumbuh? Simak artikel yang satu ini.
-
Rabu, 26/08/2015 14:05 WIB
Nostalgia Agus Marto di PL: Diajar Guru Belanda 45 Tahun Lalu
Gubernur BI Agus Martowardojo bernostalgia di SMP Pangudi Luhur yang merupakan almamaternya. Agus mengingat kenanga 45 tahun lalu diajar guru Belanda.
“Mau berinvestasi di pasar modal ? Mega Online Trading adalah solusinya”
www.megaonlinetrading.com
Info Lebih Lanjut
MustRead
close
-
Selasa, 01/09/2015 06:57 WIB
Tiket Konser dan Mobil Baru Laris Manis, Apanya yang Krisis?
-
Selasa, 01/09/2015 06:37 WIB
Sebarkan Rumor Saham, Dari Wartawan Hingga PNS China Dibekuk
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © detikcom, All Rights Reserved · Redaksi ·
Pedoman Media Siber ·
Karir ·
Kotak Pos ·
Info Iklan ·
Disclaimer ·
Privacy Policy