kasurau – DPRD Padang telah mengeluarkan rekomendasi atas investasi yang dilakukan oleh Lippo Group di Padang. Proses rekomendasi yang dilakukan melalui voting di DPRD Padang (12/11), menghasilkan 21 suara setuju, 6 suara menolak dan 1 suara abstain. Dalam proses voting ini, hanya fraksi PKS yang tegas menolak, sedangkan partai Demokrat, Golkar, PDI, PAN, Gerindra, Hanura, PPP, PBB setuju perusahaan Lippo Group milik James T Riady itu melanjutkan investasinya di Kota Padang.
Dalam proses voting ada 2 partai islam PPP dan PBB yang sebelumnya menolak investasi Lippo Group di Padang tapi justru berbalik arah ketika proses voting dilakukan dengan mendukung investasi ini dilanjutkan di Padang.
Tentu saja hal ini tidak hanya mengecewakan tapi juga menjadi pertanyaan banyak pihak terhadap PPP dan PBB yang telah berjanji untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tidak ingin Lippo Group hadir di Padang.
Sebelumnya, PBB mengatakan akan selalu mengutamakan kepentingan sebagai penerus Partai Masyumi yang dulunya pernah jaya dan menjadi pilihan umat islam.
“Sebagai penerus Masyumi, kita akan selalu mengutamakan kepentingan umat. Setiap potensi pemicu keresahan, harus dihindari. Itu wawasan kebangsaan yang kita pahami,” sebut Sekretaris DPW PBB Sumbar, Zaldi Heriawan kepada Singgalang, Sabtu (15/6).
Demikian pula PPP Sumatera Barat mengatakan bahwa telah mencium adanya misi misionaris dalam pembangunan rumah sakit Siloam setelah mengumpulkan data-data dan bukti-bukti, sebagai partai yang berazaskan islam PPP tegas menolak investasi tersebut dalam konprensi pers di kantor DPW PPP Sumbar, Jl Belanti Raya, Lolong, Padang, Senin (17/6).
“Setelah DPW PPP mencermati secara seksama, dan mengumpulkan semua aspirasi umat islam di wilayah Sumbar, maka PPP sebagai partai yang berazaskan islam secara resmi menolak pembangunan Rumah Sakit Siloam di Padang, dan di Sumbar umumnya. Karena, pembangunan Rumah Sakit Siloam tersebut, sudah tercium dan terdeteksi membawa misi misionaris,” kata Yulfadri Nurdin pada Haluan. (Faguza/Kasurau)