Internasional Sebut Penolakan Siloam Sebagai Gerakan Anti Kristen - Serambi Minang
Beranda / Uncategorized / Internasional Sebut Penolakan Siloam Sebagai Gerakan Anti Kristen

Internasional Sebut Penolakan Siloam Sebagai Gerakan Anti Kristen

I-Love-Islam-16

kasurau – Penolakan terhadap Rumah Sakit Siloam, bisnis milik James T Riady di Kota Padang ternyata menarik dunia Internasional. Sayangnya ketertarikan ini disalahgunakan sebagai isu SARA dengan menyebut penolakan terhadap Siloam tersebut sebagai gerakan anti-Kristen.

Sebagaimana di kutip dari asianews, menyebutkan bahwa kelompok anti kristen di Sumatera Barat semakin bertambah dn Forum Masyarakat Minangkabau termasuk di dalamnya.

“Kelompok anti-kristen semakin bertambah di kota Padang, ibu kota provinsi Sumatera Barat. Belakangan ini, banyak kelompok-kelompok islam, termasuk Forum Masyarakat Minangkabau, telah melakukan demo dan menyelenggarakan konferensi pers yang menyatakan penolakan keras terhadap upaya kristenisasi daerah mereka.” sebagaimana dikutip dari asia news (13/11/2013)

Tentu saja hal ini adalah pembahasan yang sangat keliru. Apalagi di akhir berita asianews mengatakan bahwa kelompok anti kristen ini semakin menjadi-jadi dari tahun ke tahun, hingga adanya terjadi tindak kekerasan dengan contoh gereja kristen di Bogor yang beberapa kali mendapatkan serangan.

“Ini bukanlah kejadian yang tersembunyi, bahkan sudah tersebar kemana-mana. Aktifitas para muslim anti kristenisasi ini semakin menjadi-jadi dari tahun ke tahun di seluruh penjuru Indonesia. Sehingga, komunitas katolik dan protestan menjadi korban kekerasan ketika sebagian kelompok muslim bertindak tanpa toleransi kepada mereka. Seperti yang terjadi di Bogor, salah satu gereja disana telah puluhan kali menjadi sasaran serangan.” di akhir berita asia menambahkan.

Jika dicermati, terdapat beberapa kekliruan di sini. Menyebut pencegahan kristenisasi yang dilakukan oleh MUI, ormas islam dan tokoh-tokoh agama islam sebagai gerakan anti kristen tentu saja salah besar. Penolakan terhadap kristenisasi ini telah terjadi sejak lama dan mendapatkan perhatian tokoh-tokoh besar seperti Buya Hamka dan M. Natsir.Hal ini bukanlah gerakan anti kristen, tapi upaya penolakan terhadap gerakan kristenisasi yang dilakukan secara tidak benar dan tentu saja hal ini meresahkan.

Dalam hal ini Buya Hamka mengatakan  ketika menjadi khatib hari raya Id Fitri tahun 1969 dihadapan Presiden Soeharto “Tapi kalau ada usaha orang supaya kita berlapang dada, jangan fanatik, lalu tukarlah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa itu dengan tuhan yang maha tiga, atau berlapang dadalah dengan mengatakan bahwa Nabi kita adalah nabi palsu dan perampok di padang pasir, atau kepercayaan kita kepada empat kitab suci; Taurat, Zabur, dan Injil dan Al-Qur’an, lalu disuruh berlapang dada dengan mendustakan Al-Qur’an, maaf, seribu kali maaf, dalam hal ini kita tidak ada toleransi!”

Baca :   Gubernur Sumbar Jalin Kerjasama Jaringan Lintas Perkotaan Dengan Walikota Surabaya

Kemudian begitu pula dengan M. Natsir yang merupakan pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) mengatakan pada khutbah Id Fitri pada 1 Syawal 1837 H disekitar perbelanjaan Proyek Senen, Jakarta Pusat bahwa “Kita umat Islam tidak apriori menganggap musuh terhadap orang-orang yang bukan Islam. Tetapi tegas pula Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang kami untuk bersahabat dengan orang-orang yang mengganggu agama kami…” kata M. Natsir. M. Natsir juga menjelaskan  “Ada baiknya kita berbicara berpahit-pahit. Yakni, yang demikian tidak akan dapat kami lihatkan saja sambil berpangku tangan. Sebab kalaulah ada suatu harta yang kami cintai lebih dari segala-galanya itu, ialah agama dan keimanan kami. Itulah yang hendak kami wariskan kepada anak cucu dan keturunan kami. Harta ini kami diwajibkan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menjaga dan melindunginya, sampai dia selamat dan aman, dan jadilah agama itu karena Allah semata-mata. Kalau bisa dengan teman bersama-sama, kalau tidak seorang diri sebatang kara…” sebagai bentuk keprihatinan M. Natsir terhadap upaya-upaya kristenisasi yang telah dilakukan.

Ucapan dua tokoh besar Sumatera Barat ini mempertegas bahwa, ummat muslim Sumatera Barat tidaklah anti kristen sebagaimana yang dituduhkan. Tapi ummat muslim mencoba menghadap upaya-upaya kritenisasi yang tak sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat minang “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Tentu siapa saja tidak akan merasa nyaman apabila ada yang mengusik agama seseorang, keluarga, saudara, atau teman-temannya dilakukan dengan cara-cara yang tidak dibenarkan.

Penutup berita dari media online asianews juga dinilai berlebihan dan ada upaya adu domba. Penyerangan gereja di Bogor yang katanya dilakukan puluhan kali itu tidaklah benar. Yang ada penolakan terhadap gereja Yasmin yang memang ijinnya dicabut oleh Pemerintah daerah karena diduga melakukan pelanggaran sesuai dengan laporan-laporan masyarakat.

Ummat muslim Minang perlu mempertegas bahwa ini bukanlah upaya anti kristen tapi Minang menolak adanya misi-misi terselebung dilakukan sebagai upaya kristenisasi yang dapat mengusik kerukunan dan sosial masyarakat Minang. Apalagi islam tidak pernah melarang melakukan hubungan muamalah dengan agama lain, tapi lain halnya jika hal tersebut telah masuk dan mengusik ranah akidah seorang muslim.

Wallahualam

sumber :

1. http://www.asianews.it/news-en/West-Java:-Islamists-against-Christian-businessman-accused-of-proselytising-29536.html
2. http://www.kasurau.com/2013/11/buya-hamka-dan-sikap-tegasnya-terhadap.html
3. http://www.kasurau.com/2013/11/natsir-dan-sikap-melawan-kristenisasi.html

Lihat Juga

Tentang Abu Faguza Abdullah

Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Q.S. Muhammad: 7)

Lihat Juga

Awas ! Ini Tanda – Tanda Jin Menyukai Anda

SerambiMINANG.com -Jin merupakan mahluk Allah dan mereka juga hampir sama dengan kita walaupun berada di …

Tinggalkan Balasan