kasurau – Ketua (PW) Ketua Aisyiyah Sumatera Barat Meiliarni Rusdi, mengembalikan pemberian Lippo Group untuk panti asuhan Aisyiyah sebesar Rp50 juta. Hal ini dikarenakan, bantuan yang diterima tersebut bersifat meragukan (syubhat).
Diakatakan Meiliarni, di organisasi Aisyiyah yang berada dibawah nauangan Muhammadiyah ini, sesuatu bantuan yang bersifat syubhat, sebaiknya tidak diterima. Disebutsyubhat, karena pemberian bantuan disertai ada kepentingan di belakanganya.
Dalam aturan di organisasi ini, bantuan tidak boleh mengikat. Artinya, ketika bantuan diberikan, memang sepenuhnya digunakan untuk kepentingan bantuan.
Terkait diberikannya bantuan bagi panti asuhan, menurut Meiliarni, pada awalnya, pihaknya sama sekali tidak mengetahui siapa yang memberi bantuan.
“Pada waktu itu, walikota yang mengatakan kami mendapat bantuan. Karena walikota mengatakan, jadi turuti saja dulu, tanpa ada rasa kecurigaan sedikitpun,” jelasnya, Jumat (31/5).
Terkait pendirian RS Siloam di Jalan Khatib Sulaiman ini, menurut Meiliarni, Aisyiyah lebih memilih untuk mengajak semua pihak duduk bersama membicarakan hal ini. Saat ini pun Aisyiyah tengah melakukan cek dan ricek terhadap RS tersebut, yang dikabarkan beberapa pihak membawa misi misionaris.
“Menurut saya lebih baik kita bertemu dulu semuanya. Saling berhadap-hadapan. Dari sanalah bisa diputuskan sikap apa yang akan diambli. Jangan seperti sekarang, baru saja mulai sudah terlihat ada konflik di tengah masyarakat,” katanya lagi.
Jika pertemuan ini nanti terwujud, yang mesti menjadi perhatian adalah azas manfaat dari pembangunan yang dilakukuan Lippo Group tersebut. Seperti, jika dibangunmall, apakah memang sesuai kebutuhan. Begitu juga rumah sakit, apakah Sumbar membutuhkan rumah sakit baru.
Tetapi, kata Meiliarni, jika rumah sakit ini memang bersifat misionaris, secara tegas Aisyiyah menolak hal tersebut.(haluan)