
“Pangeran Charles,” ungkap Gamal, “mengatakan program ini (Klinik Asuransi Sampah) menyelesaikan dua masalah pada waktu yang bersamaan (kesehatan dan lingkungan)”. Ide kreatif ini dapat mempermudah masyarakat yang kurang mampu untuk melakukan pengobatan dan juga dapat meningkatkan kebersihan lingkungan.
Saat ini sistem asuransi sampah ini telah diterapkan pada lima klinik di Malang dengan jumlah anggota sekitar 500 orang. Anggota Klinik Asuransi Sampah dapat berobat dengan hanya membawa sampah kering yang dapat didaur ulang termasuk botol plastik, kardus dan kertas.
“Dengan karunia ini, saya ingin mereplikasikan klinik asuransi sampah secara besar-besaran di Indonesia dan juga mereplikasi di dunia internasional,” kata Gamal. “Saya juga ingin melakukan penelitian sebagai dasar modifikasi program untuk menjadikan sistem ini sebagai model atau rujukan dari konsep asuransi sampah,” tambahnya. (bbc)