Beranda / Uncategorized / Ulama Jangan Berpolitik Dan Jangan Dekati Politik

Ulama Jangan Berpolitik Dan Jangan Dekati Politik

KASURAU – Ulama rabbany itu jauh dari masalah-masalah politik.

Benarkah ini?

Berkaca kepada sejarah ternyata setiap pemimpin besar yang adil dan besar selalu didampingi ulama rabbani, bahkan mereka sendiri adalah ulama.

Empat orang Khulafaurrasyidin adalah para ulama yang dilingkari oleh ratusan bahkan ribuan ulama shahabat.

Umar bin Abdul Aziz didampingi oleh seorang perdana mentri yang bernama Raja’ bin Haiwah. Wama adraka ma Raja’ bin Haiwah? Di samping itu puluhan ulama tabi’in yang selalu menyertai dan membantu beliau menjalankan amanah. Terus, siapa yang meragukan keulamaan dan ketinggian ilmu beliau (Umar bin Abdul Azizi) sendiri?

Harun ar Rasyid di dampingi oleh dua orang murid Abu Hanifah; Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan Asy Syaibany. Juga seorang alim besar yang bernama Al Kisa-i.

Sultan Shalahuddin al Ayyuby selalu disertai oleh ulama yang sangat hebat dan shaleh; qadhi Fadhil.

Sultan Muhammad al Fatih didampingi selalu oleh seorang guru rabbany yang bernama Syamsuddin Aqa.

Baca :   Tinggalkanlah Debat, Maka Bagimu Surga

Begitu sejarah mencatat! Ini baru segelintir.

Perlu dikoreksi kembali, barangkali penyebab bobroknya kondisi perpolitikan sekarang justru karena ulama menjauh dari ring politik. Tidak mau tahu terhadap apa yang dilakukan oleh pemerintah. Atau tidak mau ambil resiko, semua cari selamat. Lebih parahnya, pemimpin itu didampingi para ulama suu’.

Saya kira ungkapan: politik haram, ulama jangan berpolitik, politik tidak ada hubungannya dengan agama, agama jangan dibawa-bawa ke arena politik adalah ungkapan politis para ahli syahwat dan ahli dunia yang tidak mau terganggu kebebasannya. Ungkapan orang yang tidak ingin diatur oleh agama, yang ingin bebas sesuai seleranya.

Untuk menyambut kebangkitan Islam di masa yang akan datang persepsi ini perlu diperbarui. Dikembalikan kepada porsi semestinya. Hadits tentang larangan ulama mendekati tangga sultan perlu dipahami dengan benar dan proposional.

Sultan yang baik didampingi oleh ulama rabbany yang baik. Ulama jahat (suu’) mendampingi pemimpin yang zalim.

Zulfi Akmal, Lc, MA

Lihat Juga

Tentang Abu Faguza Abdullah

Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Q.S. Muhammad: 7)

Lihat Juga

Awas ! Ini Tanda – Tanda Jin Menyukai Anda

SerambiMINANG.com -Jin merupakan mahluk Allah dan mereka juga hampir sama dengan kita walaupun berada di …

Tinggalkan Balasan

Ulama Jangan Berpolitik Dan Jangan Dekati Politik - Serambi Minang