Beranda / Uncategorized / Valentine Day Dan Penyakit Inferior (Minder)

Valentine Day Dan Penyakit Inferior (Minder)

KASURAU – Sifat minder (inferior) pada seseorang merupakan salah satu faktoryang menyebabkan tidak mampunya dia mengoptimalkan potensi yang ada padadirinya. Bukan hanya itu, pada waktunya dia akan mencampakkan semua potensi itukarena ingin meraih apa yang terdapat pada orang lain yang dia pandangberkilauan.

Kondisi inilah yang sesungguhnya banyak menimpa kaummuslimin. Islam dengan segala ajaran dan keunggulannya yang telah Allah berikankepadanya, seakan tak bernilai apa-apa baginya. Jangankan untuk mengusungnyatinggi-tinggi, sekedar menyandangnya saja, sangat berat terasa. Baginya Islamhanya sekedar identitas diri yang  “asaljangan lepas”. Selebihnya, gaya hidupnya, cara bergaul, berpakaian, tindaktanduknya sampai kepada hobi dan idolanya sangat tergantung pada mana yangpaling dapat memenuhi prestisenya, gengsi dan wibawa duniawinya, walaupunbertabrakan dengan prinsip-prinsip Islam, bahkan walaupun berlawanan dengannorma kehidupan yang umum berlaku.

Padahal para ulama telah sejak lama mengurai satu persatukeunggulan ajaran Islam dalam berbagai aspeknya dengan segala dampak positifyang dihasilkan. Dari mulai masalah aqidah, ibadah, ekonomi, politik,pergaulan, rumah tangga hingga tata cara kehidupan sehari-hari. Namun semua itutidak banyak gunanya, ketika sifat minder terhadap ajaran Islam masihmenghinggapi diri kaum muslimin.

Fenomena Valentin Day, misalnya, yang juga marakdirayakan oleh anak-anak muda muslim, hanyalah salah satu contoh dari sifatminder yang menjangkiti seorang muslim terhadap ajarannya. Bahwa acara tersebutsangat kosong maknanya, lebih mewakili keyakinan agama lain dan besarpotensinya menimbulkan kerusakan moral, dan bahwa Islam memiliki ajaran yangjauh lebih unggul dalam masalah ‘cinta’ dan bagaimana mengekspresikannya denganhalal dan nyaman, itu tidak penting baginya. Yang penting adalah bagaimanadirinya dikatakan tidak ketinggalan zaman, gaul, modern dan sederet status semulainnya.

Baca :   Bersalaman Setelah Shalat, Bid'ah-kah?

Ironisnya, orang-orang barat sendiri sedikit demi sedikitsudah mulai banyak meninggalkan budaya mereka yang cenderung tidak memilikibatasan sehingga melunturkan nilai-nilai kemanusian seseorang. Lalu merekamulai beralih mencari ajaran-ajaran yang diyakini dapat membawa ketenangan. Diantara ajaran tersebut adalah agama lslam yang kini berdasarkan pengamatanberbagai pihak merupakan agama yang paling cepat pertumbuhannya di Eropa danAmerika.

Ini artinya, kemuliaan Islam benar-benar teruji. Sebabmereka tertarik dengan Islam, bukan karena Islam menawarkan pelampiasansyahwat, hura-hura dan hidup tanpa batas. Tapi karena ajaran Islam istimewadengan kekokohan landasan dan kesempurnaan nilainya serta sesuai dengakebutuhan fitrah manusia, kapan saja dan dimana saja.

Kalau mereka yang lahir dalam keadaan non muslim, lalutumbuh berkembang di tengah ajaran dan budaya non Islam, kemudian beralihkepada Islam dan bangga dengannya walau berbagai ujian dan cobaan yang merekahadapi. Semestinya seorang muslim yang lahir di tengah keluarga muslim dantumbuh di tengah masyarakat muslim lebih bangga lagi dengan keislamannya.

Terkenal ucapan Umar bin Khattab radhiallahu anhu,

نَحْنُ قَوْمٌ أَعَزَّنَا اللهُ بِالإِسْلاَمِ فَمَهْمَا ابْتَغَيْنَابِغَيْرِهِ أَذَلَّنَا اللهُ

“Kita adalah kaum yang dimuliakandengan Islam, jika kita cari cara selain itu, niscaya Allah akan menghinakankita.” 

Abdullah Haidir, LC
Riyadh

Lihat Juga

Tentang Abu Faguza Abdullah

Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Q.S. Muhammad: 7)

Lihat Juga

Awas ! Ini Tanda – Tanda Jin Menyukai Anda

SerambiMINANG.com -Jin merupakan mahluk Allah dan mereka juga hampir sama dengan kita walaupun berada di …

Tinggalkan Balasan

Valentine Day Dan Penyakit Inferior (Minder) - Serambi Minang