KASURAU – Seorang laki-laki kaya raya, punya harta banyak, salah seorang konglomerat sukses. Dia sudah menikah semenjak 40 yang lalu. Dia menceritakan pengalaman dirinya. Sesudah nikah ia lama sekali baru dikaruniai anak. Sampai 15 tahun menunggu belum juga dikaruniai Allah.
Dia berusaha melakukan segala ikhtiar untuk itu. Sudah banyak dokter yang ia datangi. Setiap rumah sakit dimasuki, bahkan sampai keluar negeri. Dia ingin sekali sebelum meninggal mendengarkan kalimat “ayah” dari mulut anaknya sendiri.
Akan tetapi Allah berkehendak lain!
Sudah banyak sekali harta yang ia habiskan, namun belum juga ia mendapatkan anak. Akhirnya ia dan istrinya menjadi terbiasa dan perasaannya menjadi bebal tidak mempunyai anak.
Pada suatu kali ia dalam transaksi jual beli tanah. Dia duduk di depan sebuah meja. Di sekitarnya duduk beberapa orang pedagang. Sementara di sampingnya ada satu tas penuh berisi uang. Tiba-tiba datang seorang anak kecil. Dia anak dari salah seorang pedagang yang duduk bersamanya. Ketika ia sampai kepada ayahnya, ayahnya sangat senang dan gembira dengan kedatangannya. Dia mencandai anaknya itu dan bermain dengannya, kemudian mendudukkannya di lantai. Tidak lama ayahnya melihat kepada saudagar kaya yang tidak kunjung memiliki anak itu. Sambil menepuk-nepuk punggung anaknya, ia berkata: “Mampukah kamu punya anak seperti ini?”
Saudagar itu berkata:
“Kalimat itu sampai ke hatiku bagaikan petir menyambar. Hatiku bagaikan pecah terkoyak-koyak. Seakan-akan dunia menjadi gelap. Aku jadi lupa semua uang yang banyak. Aku lupa jual beliku. Aku lupa perdaganganku. Aku lupa segalanya. Aku betul-betul sedih, pilu dan terpukul.
Pelan-pelan aku berangkat pergi. Aku tidak tahu kemana kakiku melangkah.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 malam. Aku berjalan selama seperempat jam. Ternyata tanpa sadar aku sudah berada di tempat sepi yang mengerikan. Sebelah kananku tanah perkebunan, dan di sebelah kiriku perkuburan. Air mata mengalir ke pipiku. Aku memandang ke langit. Kalimat orang tadi masih terngiang-ngiang di telingaku, ‘Mampukah kamu punya anak seperti ini?’
Saat itu aku mengangkat tangan ke langit berdo’a dengan hati betul-betul penuh harap. Jiwa tunduk dan pasrah sepenuhnya kepada Allah. “Ya Allah, aku tidak punya kemampuan. Engkaulah Yang Maha Kuasa atas segalanya. Wahai Tuhanku, aku ingin sekali memiliki anak keturunan, laki-laki dan perempuan”.
Air mata terus membanjiri wajahku.”
Laki-laki kaya itu bersumpah. Tidak sampai sembilan bulan setelah itu, Allah memperkenankan do’anya. Istrinya hamil. Beberapa tahun setelah itu ia sudah dikaruniai beberapa orang anak laki-laki dan perempuan.
Katakanlah dengan hati yang betul-betul jujur!
Apabila anda ingin sesuatu maka katakanlah Ya Allah….!
Ingin anak…..Ya Allah!
Ingin istri….Ya Allah!
Ingin berprestasi…..Ya Allah.
Ingin suami…..Ya Allah!
Ingin harta……Ya Allah!
Ingin dunia……Ya Allah!
Ingin akhirat….Ya Allah!
Katakanlah dengan hati penuh harap….Ya Allah!
Tidak akan pernah merugi orang yang mengatakan……Ya Allah!
(Cuplikan khutbah Jum’at)
Zulfi Akmal, Lc, MA.