KASURAU – Sejak dihancurkanya terminal Angkutan Kota Padang 2004 silam, membuat tata kota angkutan umum Kota Padang semakin sembrawut, tidak ada tempat singgah Angkot yang tertata baik. Angkutan Kota pun berjejeran memenuhi Bibir-bibir jalan untuk parkir.
Hingga saat ini Kota Padang tidak memiliki terminal Angkot itu lagi. Sehingga para sopir kebingunan mau ngetem dimana di Pasar raya tersebut, sedangkan mereka harus terus berupaya memenuhi penumpang dalam mengejar setoran.
Tidak adanya terminal angkot juga membuat makin jauhnya kenyamanan masyarakat Kota Padang. Masyarakat Kota Padang masih sangat berharap bahwa Wali Kota terpilih Kota Padang nantinya akan dapat kembali memberikan wadah yang baik untuk mengelola angkutan-angkutan Umum Kota Padang.
Dalam debat kandidat Calon Wali Kota Padang dan Wakil Wali Kota Padang Periode 2014-2019 malam ini Sabtu (1/3) Pasangan DeJe Nomor urut 3 menyatakan bahwa masalah Pasar Raya dan Terminal adalah prioritas Utama mereka.
“masalah pasar raya dan terminal adalah wajib dilakukan dan itu adalah prioritas utama” ungkap Desri Ayunda yang berdampingan dengan James Heliward.
Sedangkan pasangan MahEm Nomor urut 10 menyatakan akan membenahi Pasar Raya dan Terminal itu dalam Dua Tahun awal ketika mereka nantinya terpilih.
“kami sudah melakukan survei, maka hasil survei tertinggi adalah berkaitan dengan terminal Pasar Raya, ini kita targetkan selama dua tahun, karena memang dimana kami berada dimana kami bertemu dngan masyarakat maka pertanyaan mereka adalah kapan pasar raya, kapan terminal dibenahi..” Jelas Mahyeldi berdampingan dengan Emzalmi.
(Asy-syifa/kasurau)