Beranda / Uncategorized / Menyikapi Pembangunan Pasar Kota Padang

Menyikapi Pembangunan Pasar Kota Padang

KASURAU – Selain Pasar Raya, sebagian besar pasar satelit di Ibu Kota Sumbar ini identik dengan kesemrawutan. Hingga kini, pasar-pasar satelit yang direncanakan akan direvitalisasi oleh Pemko belum kunjung dibenahi.

Ada 16 pasar satelit yang di­rencanakan Pemko dire­vi­ta­li­sa­si: Pasar Tarandam, Pasar Simpangharu, Pasar Bungus, Pasar Pagi, Pasar Tanahkongsi, Pasar Ulakkarang, Pasar Alai, Pasar Lubukbuaya, Pasar Na­ng­galo, Pasar Belimbing, Gaung, Bandarbuat, Tabing, Ba­laigadang, dan Aiepacah. Sem­bilan pasar satelit di antaranya di­kelola pemerintah.

Realisasinya? Hanya Pasar Alai yang terealisasi sejak tahun lalu setelah terbakar pada 2011 lalu. Tahun ini, akan dilanjutkan revitalisasi Pasar Lubuk Buaya. Proyek senilai Rp 1,9 mi­liar tersebut sudah dianggarkan di APBD 2014. Sayangnya, pembangunannya belum bisa dilaksanakan akibat lambannya pencairan anggaran.

Seiring dengan berakhirnya masa kepemimpinan Wali Kota Padang periode 2010-2014, dimana ditengah masa itu Pasar Raya Padang yang menjadi Jantung Perdagangan dan Ekonomi Masyarakat Kota Padang dapat dikatakan tidak berjalan lebih baik. Menyikapi hal itu, program pembenahan Pasar Kota Padang menjadi suatu Hidangan yang sedap untuk dihadapkan pada Masyarakat.

Dalam Debat Kandidat Calon Wali Kota Padang dan Wakil Wali Kota Padang Periode 2014-2019, timbul pertanyaan, “mana yang lebih penting membangun pasar raya sebesar pasar-pasar yang kita bangun selama ini atau kita membangun pasar-pasar satelit..”, tanya Alfares sebagai Panelis satu dalam debat tersebut. 

Baca :   Menikah, Haruskah Bermewah-Mewah (Sebuah Perenungan)

DeJe menyatakan bahwa urusan pasar adalah Prioritas Utama program mereka, sedangkan Mahyeldi-Emzalmi lebih Percaya diri dan jelas menyikapi hal ini, dibuktikannya dengan masuknya Program pembenahan Pasar Raya Padang selama dua tahun dalam 10 Program unggulannya. 

“saya tidak bisa membandingkan pasar Raya Padang dengan pasar satelit, dua-duanya membutuhkan keuangan namun dengan demikian Pasar raya adalah Prioritas karena ini adalah maruah suatu Kota, Pasar Raya tetap akan saya jadikan pusat perdagangan sebagai Pasar Tradisional, bukan berarti pasar satelit tidak diperhatikan tetapi memperhatikan pedagang kaki lima yang berserakan disana adalah prioritas utama”, papar Desri didampingi wakilnya James.

“yang kami sikapi adalah bahwasanya kita ingin membangun perdagangn maka seperti itu bahwa pembenahan pasar yang sudah dituangkan dalam sepuluh program kita yaitu pasar raya menjadi prioritas utama selama dua tahun yang akan kita bangun dan setelah itu kita akan berangkat kepada Pasar-pasar Tradisional..” Jawab Mahyeldi yang berdampingan dengan Emzalmi.

(haluan/kasurau)

Lihat Juga

Tentang Abu Faguza Abdullah

Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Q.S. Muhammad: 7)

Lihat Juga

Di Padang! Anggota TNI Dikeroyok Preman Karena Menggagalkan Aksi Copet

serambiMINANG.com – Seorang anggota TNI dari satuan Kima Rem 032/ Wirabraja Kopda Erson dikeroyok oleh …

Tinggalkan Balasan

Menyikapi Pembangunan Pasar Kota Padang - Serambi Minang