KASURAU – Pemilihan Gubenur Sumatera pada tahun 2015 nanti tidak terasa semakin dekat. Gubernur Sumatera Barat yang menjabat saat ini, Irwan Prayitno mulai banjir dukungan walaupun pemilu tersebut masih satu tahun lagi akan digelar.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno sangat senang dengan banyak dukungan dari berbagai pihak agar beliau kembali memimpin Sumatera Barat di periode selanjutnya. Tapi secara tegas beliau menyatakan tidak suka mendengar ungkapan dukungan dari berbagai pihak, jika dukungan yang disampaikan dalam acara formal Pemerintahan.
Gubernur Irwan Prayitno mengakui, dalam berbagai kunjungan kerja ke daerah, pihaknya seringkali mendengar kata-kata sambutan berupa dukungan untuk bertarung kembali dalam Pemilukada mendatang. Menurutnya, semangat dukungan yang diucapkan dalam acara resmi Pemerintahan, sangat tidak relevan dan tidak dalam waktu yang tepat.
“Kemarin ke kunjungan ke Pesisir Selatan, terus kunjungan-kunjungan sebelumnya, ada yang mengungkapkan dukungan itu (maju dalam Pemilukada 2015), ini kan tidak relevan dengan substansinya. Acaranya acara peresmian Puskesmas, acara Agama, kok ngomong dukungan. Kalau kampanye sih boleh. Saya nggak suka yang seperti itu”, tegasnya usai membuka bimbingan teknis protokol Sumatera Barat di Hotel Grand Zuri (Rabu 16/04).
Menyikapi kondisi tersebut, Gubernur Irwan Prayitno meminta petugas protokoler agar tegas memberi petunjuk kepada pengisi acara dalam kegiatan Gubernur, supaya tidak menyelipkan kalimat dukungan untuk maju Pemilukada 2015. Selain diminta tegas, petugas protokol di Sumatera Barat disarankan agar meningkatkan kualitas dalam mengatur acara-acar resmi, terutama dari segi waktu penyelenggaraan.
“Kalau tata cara penyelenggaraan, protokol sudah bagus. Tapi secara kualitas masih perlu diperbaiki, jangan sampai molor waktunya. Sambutan-sambutan yang dibacakan kadang terlalu panjang, dan maaf kadang substansinya tidak mengena. Protokol harus berani mengingatkan waktu sambutan dibatasi. Jadi acaranya on time, mulai dan berakhir sesuai jadwal. Saat ini kebiasaannya, protokol justru meminta saya untuk tidak datang dulu, karena peserta acara belum hadir semua. Ini yang perlu diperhatikan”, ucapnya.
Sementara itu, bimbingan teknis keprotokolan diikuti oleh puluhan petugas protokol dari unsur Pemerintah Kabupaten/Kota, serta dari berbagai instansi di Sumatera Barat. Bimtek protokol bertujuan untuk menyamakan persepsi berdasarkan azas keselarasan dalam profesionalitas kerja yang berpedoman pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan. (*)