KASURAU – Payakumbuh. Perbuatan asusila yang dilakukan seorang oknum guru yang mengajar di SMAN 2 Payakumbuh serta sempat menghebohkan dunia pendidikan kota Batiah itu, membuat Partai Keadilan Sejahtera ikut bicara.
Kenapa tidak, partai pengusung pasangan Walikota Payakumbuh Riza Falepi-Suwandel Muchtar itu, secara tidak langsung merasa tercoreng akibat perbuatan asusila salah seorang guru di sekolah ternama di Kota Payakumbuh itu.
“Ini tidak bisa dibiarkan, harus ada sanksi tegas dari Diknas maupun Pemko Payakumbuh. Satu yang berbuat, imbasnya sangatlah besar. Seluruh kota bisa tercoreng,” ungkap Suparman, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Payakumbuh.
Katanya, akibat perbuatan oknum guru itu, telah merusak dunia pendidikan Kota Payakumbuh, ada penilaian buruk terhadap Walikota Payakumbuh yang diusung PKS.
“Imbas dari perbuatan itu, pasti ujung-ujung ke Walikota Payakumbuh yang dinilai tidak mampu memimpin Kota Payakumbuh. Kita semua tahu, Walikota diusung PKS otomatis PKS juga jadi buruk,” kata caleg yang lolos ke DPRD Kota Payakumbuh pada pemilu 9 April lalu.
Ia berharap, harus ada langkah awal yang diambil pemko maupun dinas pendidikan, agar permasalahan terkait perbuatan yang melanggar itu diselesaikan dengan cepat. “Ya, harus ada sanksi tegas, atau paling beratnya dipecat sebagai guru,” terang Suparman.
Walikota Payakumbuh Riza Falepi melalui pesan singkatnya juga menyesalkan kejadian prilaku salah seorang guru tempat Riza Falepi dulunya menuntut ilmu. “Lagi kita investigasi,kalau ini benar, kita kenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku. Kejadian ini, juga sangat kita sesalkan,” katanya.
Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh telah memanggil kepala sekolah untuk klarifikasi terkait oknum guru yang digerebek di salah satu kamar hotel di luar daerah. Bahkan, Jumat (30/5) kemarin, oknum guru E juga dipanggil Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh untuk dimintai keterangannya terkait kasus yang menimpa dirinya itu.
“Kita telah memanggil guru yang bersangkutan dan kepala sekolah untuk dimintai keterangannya. Hasil pemeriksaan ini akan kita bicarakan bersama jajaran dinas pendidikan,”ucap Kepala dinas Pendidikan Hasan Basri melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah Agustion.
Seperti pemberitaan sebelumnya, salah seorang oknum guru di SMAN 2 Payakumbuh, digerebek saat berduaan di kamar hotel kawasan Ujung Batu, Riau bersama dengan lelaki yang diduga selingkuhannya.
Penggerebekan yang dilakukan Lismawati didampingi anaknya, dilakukan untuk membuktikan suami yang dikabarkan berduaan dengan wanita E. Saat penggerebekan itu berlangsung pada Senin dini hari, ternyata suaminya berinisial Y memang bersama E tanpa memakai busana. Lismawati juga sempat merekam penggerebekan tersebut.
Karena tidak senang, Limawati pun mencari tahu siapa wanita E itu, ternyata ia merupakan guru pengajar di salah satu sekolah bermutu di Kota Payakumbuh. Akhirnya Lismawati melaporkan perbuatan E ke pihak sekolah dan dinas pendidikan Kota Payakumbuh sambil melihatkan rekaman penggerebekan.
(harianhaluan)