KASURAU – Pernahkah anda menerima surat cinta dari seorang kekasih?Jika pernah tentu perasaan anda akan berbunga-bunga. Bisa dipastikan setelah menerima amplop surat tersebut anda akan berhati-hati membukanya. Tak lupa anda menaruhnya ke dada. Alangkah bahagianya sampai dunia pun terasa berwarna. Saat mulai membacanya jantung anda akan berdetak lebih kencang dari biasanya. Senyum pun akan mengembang seketika. Dengan tenang dan pelan kita membacanya sampai satu huruf pun tak terlewatkan. Itulah kalau cinta sudah menerpa, semuanya terasa indah. Demikian lah gambarannya.
Apalagi jika seandainya sang Pencipta mengirimkan suratnya kepada kita sebagai hambaNya. Tentu sebuah penghormatan yang luar biasa karena sungguh kita bukan lah apa-apa dihadapanNya. Bagaimana bila yang mengirim surat cinta itu adalah allah SWT. Tuhan semesta yang menciptakan manusia. Yang selalu mengawasi dan selalu memperhatikan setiap hambanya. Sungguh, alangkah bahagia dan senangnya melebihi kesenangan pengantin baru yang baru saja melangsungkan ijab kabul.Oh indahnya
Kitab itu menjadi pedoman hidup manusia agar selamat. Sebentuk kitab atau buku namun isinya menjangkau masa depan namun bisa juga bernostalgia dengan masa lalu. Harapan dan peringatan pun tercantum didalamnya sehingga kita menjadi selamat dan bahagia menjalani kehidupan. Bila kita cari tahu, apakah ada surat melebihi ini kelengkapan isinya, keagungan maupun keindahan bahasanya sehingga gunung pun tak sanggup untuk memikul amanah yang terkandung didalamnya, akan tetapi kenapa manusia mau memikul amanah ini?Sebab manusia terlalu angkuh dihadapanNya
Sekarang tugas kita cuma membaca, memahami dan mempraktekan apa keinginan kekasih kita. Apakah kita mau membacanya dengan sepenuh hati dan mempraktekkan dengan seluruh jiwa raga agar hidup bahagia sebagaimana yang diharapkan oleh kekasih kita. Ada apa dengan kita yang selalu menjauh darinya dan jarang membacanya. Apalagi mengamalkannya. Kebanyakan kita lebih mencintai harta, pangkat, wanita maupun anak-anak kita. Itu semua hanya titipan dan cobaan. Bila kita kaji lagi lebih mendalam cinta itu pun diciptakan olehNya. Jadi apakah kita masih terlena dengan cinta yang fana?
Mengapa surat cinta yang agung ini cuma terletak di rak-rak bahkan tak jarang sudah dipenuhi oleh debu karena kita jarang membacanya. Kita lebih memilih membaca surat cinta kiriman manusia yang itu pun belum tentu ada manfaatnya bahkan lebih banyak mudharatnya. Mengapa kita betah berlama-lama dengan koran, buku dan sebagainya sedangkan kita malah meninggalkan surat cinta illahi. Sang kekasih pun berkata dalam suratnya. “Sungguh tidak ada keraguan padanya penujuk bagi orang yang bertakwa”. Alangkah indahnya kepedulian sang illahi kepada sang hamba agar sang hamba hidup bahagia. Masihkah kita ragu berlama-lama membaca surat cinta ini.
Surat cinta dari Sang Kekasih bukan surat biasa. Ia adalah sarana kita meraih syurganya. Sayangnya masih banyak diantara kita yang menghiraukannya.
Oleh: Rino Winura
Ketua umum Unit Kegiatan Mahasiswa Dakwah (UKMD) ‘AZZAMUL ‘IFFAH Stain M. Djamil djambek Bukittinggi