KASURAU – Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menyambut sebanyak 600-an anggota Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) yang mengunjungi lokasi sistem pengendalian banjir di daerah ini, Jumat (22/8). Tempat yang dikunjungi diantaranya, Groind T Muaro Lasak Pantai Padang dan Banjir Kanal GOR H. Agus Salim.
”Pembangunan sistem pengendalian banjir di Kota Padang sudah dilakukan sejak abad ke-19 oleh pemerintah kolonial. Kemudian sejak 1983 dilakukan perencanaan teknis untuk penanggulangan bencana banjir secara simultan yang selesai tahun 1989,” kata Walikota kepada wartawan.
Tahap I meliputi diantaranya peningkatan kapasitas tampung dan perkuatan tebing Batang Arau sepanjang 5.366 meter. Juga perkuatan tebing Banda Bakali (Banjir Kanal) sepanjang 6.825 meter.
Kemudian dilanjutkan tahap II dan III untuk penanggulangan abrasi Pantai Padang Tahap I, II. ”Kegiatan fisik penanggulangan abrasi pantai dilakukan dengan pembuatan krib dari batu gunung sebanyak 60 unit, serta pembuatan revetment pantai sepanjang 1.000 meter,” kata Mahyeldi.
Dengan terlaksananya kegiatan penaggulangan abrasi pantai ini, menurut Mahyeldi, telah bermanfaat bagi masyarakat Kota Padang. ”Saat ini, pantai Padang ini telah menunjukkan keunggulan kompetitifnya diantaranya di bidang jasa maupun industri pariwisata,”imbuhnya.
Penataan pantai terus dilakukan dengan pengembangan pariwisata melalui upaya penertiban pedagang di kawasan pantai. ”Sebanyak 11 blok kios akan dibangun melalui APBD dan donatur dari perusahaan,” sebutnya.
Sementara itu, kunjungan HATHI ini bermaksud melihat sistem pengendalian banjir di Kota Padang serta relevansi pemanfaatannya.
”Sistem pengendalian banjir di Kota Padang sudah baik begitu juga pemanfaatannya,” kata Rahmat, salah seorang panitia dalam kunjungan HATHI.
(*)