KaSURAU, Pak, Alphard dan rolex itu bukankah termasuk barang atau mobil mewah..??? Sang Ustadz menjawab, “Relatif atau tergantung siapa yang memandang”…., begitulah dialog dari sebuah acara disalahsatu TV. Penulis sedikit tergelitik dengan dialog tersebut, sehingga sedikit meluangkan waktu untuk berpikir dan membuat catatan kecil ini.
Yuk berpikir sejenak . . . . . . .
Jika kita melihat permasalahan tersebut di atas, maka ada hal yang amat penting yang terkadang terlupakan oleh kita, yaitu system nilai. Didalam system nilai, apapun bentuknya, harus ada standar/acuan/rujukan/tolok ukur dari sebuah system nilai. Sehingga begitu kita mendiskusikan sebuah produk “nilai” dari sesuatu, maka harus mengacu kepada standar yang ada, dimana standar ini bisa diperoleh dari hasil kesepakatan, atau berasal dari kajian yang dalam terhadap sesuatu. Segala sesuatu didunia ini pasti, dan harus ada standar, karena jika tidak maka akan hancurlah system nilai yang ada karena tidak ada kejelasan.
Apalagi jika kita mengaku sebagai aktifis dakwah yang tentunya sudah mendapatkan limpahan materi tentang zuhud, melalui kisah kisah Rasulullah SAW dan sahabat, bagaimana mereka menjalankan kehidupannya bagaimana gaya hidupnya (life style), sehingga tentunya aktifis dakwah pasti mempunyai “standar” didalam mensikapi kehidupan. Betul para sahabat yg dijamin masuk surga, mereka sebagian besar termasuk golongan berpunya, tetapi tetap gaya hidup/life style mereka sederhana. Sampai sampai utusan dari romawi tidak mengetahui siapa Khalifah arab waktu itu karena penampilan Umar yang biasa saja dan tak berbeda dengan rakyat kebanyakan.
Menurut hemat kami, boleh kaya tetapi life style tetap sederhana (tentunya kita masih ingat kisah Abdurahman bin Auf kaaan…). Apalagi ketika melihat fakta bahwa komunitas dakwah sebagian besar masih dalam taraf ekonomi biasa biasa saja. Ditambah lagi lagi jika sudah menyandang sebagai pejabat publik yang kedudukan itu diperoleh dari sebagian usaha dan keringat kader-kader dakwah.
Tidak elok rasanya jika berpenampilan borju dan mewah. Kecuali jika yang bersangkutan pada awalnya adalah pengusaha (dan bukan pejabat publik), maka tidak menjadi masalah seperti apapun penampilannya.
Sehingga bisa kita simpulkan bahwa ketika kita hidup dibumi Indonesia, dan ketika ditanya, apakah mobil Alphard termasuk mobil mewah…..??? maka kurang bijak rasanya jika kita jawab dengan kata “…..RELATIF…”