Beranda / Uncategorized / Pemprov Sumbar Akan Kaji Wacana Daerah Istimewa Minangkabau

Pemprov Sumbar Akan Kaji Wacana Daerah Istimewa Minangkabau

Pemprov Sumbar Akan Kaji Wacana Daerah Istimewa Minangkabau

KaSURAU -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar sege­ra melakukan kajian untuk menindaklanjuti gasasan pembentukan Daerah Istimewa Minangkabau (DIM). Beberapa daerah kepala daerah di Sumbar juga sudah menyatakan dukungannya untuk mengganti nama Suma­tera Barat dengan Dae­rah Istimewa Minangkabau.

Kepala Biro Peme­rinatahan Setdaprov Sumbar Mardi dihu­bungi Haluan Selasa (16/12) sore melalui telepon mengatakan, saat ini pihaknya tengah mela­kukan pengkajian terkait wacana DIM ini.

“Gubernur telah me­merintah kita untuk melakukan pengkajian terlebih dahulu terkait wacana DIM ini. Tentu kita akan melihat bagai­mana nanti DIM ini, apa dampak yang akan dira­sakan Sumbar setelah menjadi DIM baik itu sosial, ekonomi, politik, kemasyarakatan dan lainnya. Tentu itu yang sedang kita dalami saat ini,” ujar Mardi.

Menurut Mardi, sete­lah dilakukan kajian-kajian, maka akan di bawa ke Dewan Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk direm­bukkan secara bersama.

“Untuk pembicaraan bersama DPRD terkait usulan DIM ini kita jadwalkan pada tahun depan, setelah kajian yang kita lakukan sele­sai,” kata Mardi.

Meski pembicaraan secara formal terkait usulan DIM ini memang belum pernah dilakukan, namun ungkap Mardi, secara internal pihaknya telah memulai peng­kajian terkait usulan DIM ini.

“Desember ini, saya menerima surat terbuka dari Mochtar Naim ter­kait usulan DIM ini, dan ternyata sejalan dengan rencana Gubernur untuk membahasnya ke tingkat pusat,” terang Mardi.

Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan (Pessel) memandang wacana DIM sebagai langkah strategis bagi Sumbar. UU Otonomi Daerah selama ini dirasakan belum mengakomodir kepentingan unsur-unsur di nagari secara utuh. Kemudian adat istiadat seperti Minangkabau akibat pemangku adat yang seolah terpisah dari pemerintahan nagari belumlah dapat memain­kan peran secara utuh.

“Sepintas yang kami tangkap dari wacana DIM soal mengem­bali­kan peran unsur-unsur di nagari lewat sebuah regulasi, dan tentu ma­sih banyak yang lain­nya,” katanya.

Baca :   Anak 12 Tahun Penderita Obesitas Dengan Berat 104 Kg Butuh Bantuan

Disebutkannya, Perda Nagari pun selama ini bila dihubungkan dengan kehidupan beradat ber­nagari juga belum bisa menempatkan tokoh adat pada sisi pengambil kebijakan. Berapa ba­nyak pemimpin nonformal dalam hal ini pemangku adat dan unsur-unsur di nagari yang belum ter­berdayakan dalam pe­merintahan nagari.

“Lalu dengan adanya DIM mungkin seluruh keku­rangan yang ada dapat teratasi oleh DIM. Tentu Undang Undang DIM yang diharapakan mampu memberi ruang bagi pemangku adat dan unsur – unsur yang ada di nagari untuk menyela­matkan keberadaan adat, alam dan kekayaan Minangkabau.

Dia menambahkan, jika diperlukan Perda untuk dukungan DIM ini dan sepanjang masih konstitusional, Pemkab Pessel akan mempersiapkannya.

Wakil Ketua DPRD Pasaman Barat, H. Fetris Oktrihardi juga menyambut baik rencana pemben­tukan DIM ini. Menurutnya, memang sudah saatnya Sumbar men­jadi Daerah Istimewa (DI). Di­banding dengan DI yang ada saat ini di Indonesia, Sumatera Barat tidak kalah berjasa kepada negara Indonesia dalam merebut dan berjuang untuk kemerdekaan RI.

Minangkabau, tidak hanya sebagai penghasil orang-orang pintar yang berpikir untuk kemajuan bangsa dan negara RI hingga saat ini. Tapi juga, memiliki sejarah yang tidak bisa dihapuskan kapanpun untuk kemerdekaan RI.

“Minangkabau juga memiliki kultur dan budaya yang istimewa. Tapi, perlu dicari apa yang akan diistimewakan itu untuk Minang­kabau, misalnya Yogya yang gubernur langsung dari keturunan Sultan Hamengkubuwo, “ ujarnya kepada kepada Haluan kemarin.

Terpisah, Sekretaris Daerah Pasaman Barat, H. Yasri Urip­syah mengatakan, Minangkabau pantas menjadi Daerah Istimewa, karena begitu banyak sejarah Indonesia di ranah Minangkabau.

Bahkan, Pahlawan-pahlawan Indonesia banyak dari Minang­kabau yang sangat nyata menye­le­matkan kemerdekaan RI.

“Wakil presiden pertama Indonesia berasal dari Minang­kabau, bahkan Minangkabau pernah menjadi ibukota negera, pantas menjadi DI,” sebutnya.

(haluan)

Lihat Juga

Tentang Abu Faguza Abdullah

Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Q.S. Muhammad: 7)

Lihat Juga

Irwan Prayitno Tegas Tolak Bakar Lilin Untuk Ahok di SUMBAR

serambiMINANG.com – Irwan Prayitno tegas tolak aksi bakar lilin untuk ahok di SUMBAR. Dalam cuitannya …

Tinggalkan Balasan

Pemprov Sumbar Akan Kaji Wacana Daerah Istimewa Minangkabau - Serambi Minang