SerambiMINANG.com, Jakarta – Kepala Litbang dan Diklat Kemenag RI Prof. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D, Abdurahman Mas’ud mengatakan bahwa Syiah bukanlah sebuah perbedaan yang harus dipertentangkan.
Pernyataan ini ia sampaikan saat menjadi pembicara di acara Muktamar II Ahlu Bait Indonesia (ABI) dan Seminar yang diadakan di Auditorium KH. M. Rasjidi lingkungan Kemenag RI, Thamrin, Jakarta.
Lebih jauh ia bahkan mengatakan bahwa masyarakat mengenal Syiah tidak mendalam.
“Masyarakat kurang memahami ajaran Syiah,” ujarnya di acara organisasi Syiah tersebut.
Profesor yang mengakui hobi makan di restoran Iran ini pun memberikan masukan agar saling belajar, agar tidak terjadinya gesekan antara satu dengan yang lainnya. Sebab, menurutnya, pemerintah melihat Syiah tetaplah sama sebagai umat Islam.
“Untuk saling belajar bukan bergesekan. Maka dari itu pemerintah pun netral melihat ini,” tambahnya sebagaimana yang diperlihatkan melalui slide.
Sementara Sekjen ABI, Ahmad Hidayat menyatakan penyelenggaraan acara di Kemenag sebagai pesan Syiah diakusi.
“Kita ingin menyampaikan dan memberi pesan bahwa dengan pembukaan muktamar ke-2 ormas Ahlulbait Indonesia di kantor Kementerian Agama dan dibuka dengan sambutan dari menteri agama, hal itu untuk memberi pesan bahwa keberadaan masyarakat muslim Syiah adalah bagian yang tidak terpisahkan dan Muslim, ujar Ahmad kepada wartawan.
sumber: hidayatullah