SerambiMINANG.com – Minimnya jumlah masjid di Italia memaksa umat Islam di negara tersebut beribadah di tempat-tempat yang tak semestinya, seperti gudang, tempat parkir, dan bahkan garasi. Muslim Italia mengaku tak nyaman dengan kondisi tersebut.
Tidak seperti Katolik, Buddha, Yahudi, dan Mormon, Islam yang merupakan agama kedua terbesar di negeri Spaghetti itu tidak diakui sebagai agama resmi.
Ada sekitar 1,5 juta Muslim yang tinggal di Italia. Sayangnya, hingga saat ini, hanya ada dua masjid resmi yang memang dibangun dengan tujuan untuk difungsikan sebagai tempat ibadah. Sementara lima “masjid” lainnya sebenarnya merupakan asosiasi budaya.
Hal ini kontras dengan negara-negara Eropa lainnya. Ada 140 masjid bermenara dan berkubah di Jerman. Sementara di Inggris, ada 200 bangunan yang memang diperuntukkan sebagai masjid.
Di Venesia, hubungan antara pemerintah kota dan komunitas Muslim dilaporkan baik-baik saja. Akan tetapi, umat Muslim di sana sudah mulai frustrasi karena harus selalu beribadah, seperti solat Jumat, di garasi atau apartemen. Pusat Islam terdekat ada di Marghera yang jaraknya lebih dari 10 kilometer dari Venesia.
“Kami menginginkan tempat kami sendiri untuk beribadah,” kata kepala komunitas Islam Venesia, Mohamed Amin Al Ahdab. “Setiap hari, umat Muslim datang dari seluruh penjuru dunia untuk melihat Venesia dan mereka bertanya ‘Kenapa tidak ada masjid?’”