SerambiMINANG.com – Menjadi seorang ahli surga adalah idaman setiap kita dan tentunya kita juga sangat berharap Allah swt menjauhkan kita dri title seorang ahli neraka. Mendapatan sebutan demikian, banyak diantara kita berfikir terlalu sulit sehingga menimbulkan kepesimisan dalam menjali kehidupan untuk menjadi seorang ahli surga.
Menjadi seorang ahli surga ataupun ahli neraka telah menjadi pilihan hidup kita masing-masing sebagai manusia, dan tentunya pilihan-pilihan ini hanya dapat direalisasikan dengan amal. Jika ingin menjadi seorang ahli neraka maka kerjakanlah amalan-amalan buruk dan begitupula sebaliknya jika ingin menjadi seorang ahli surga maka kerjakanlah amalan-amalan baik.
Dalam sebuah Rasulullah saw mengajarkan sebuah amalan yang sangat mudah untuk dapat menjadi seorang ahli surga namun begitupula sebaliknya kita dapat pula dengan mudah menjadi seorang ahli neraka dengan mengabaikan apa yang diajarkan oleh Rasulullah saw tersebut.
“Telah berkata seorang laki-laki, Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulanah itu sering shalat, shaum dan shadaqah, hanya dia suka menyakiti tetangganya dengan ucapannya. Rasulullah saw berkata, “Dia termasuk ahli neraka”. Kemudian orang tersebut berkata lagi, ” Ya Rasulullah, bahwasanya si fulanah itu shaumnya, shadaqahnya, dan shalatnya sangat sedikit sekali, kalaupun bershadaqah hanya dengan sepotong aqat (susu yang dimasamkan dan dipadatkan) akan tetapi dia tidak pernah menyakiti tetangganya dengan lisannya”. Rasulullah saw berkata, ” DIa termasuk ahli surga”. (HR. Imam Ahmad)
Dalam hadist tersebut, Rasulullah saw menjelaskan begitu mudahnya kita menjadi seorang ahli neraka atau ahli surga. Hanya dengan bagaimana cara kita memperlakukan tetangga kita ternyata dapat menentukan title kita di hadapan Allah swt.
Dalam hadist tersebut juga mengungkapkan kepada kita bahwa banyaknya amal shalih berupa shadaqah, shaum dan shalat ternyata tidak dapat menyelamatkan kita dari panggilan sebagai seorang ahli neraka apabila kita tidak pandai bertetangga dalam hidup. Justru sedikitnya amal dalam ibadah shalat, shaum dan shadaqoh namun selalu bersikap baik atau tidak pernah menyakiti tetangga saja maka patutlah kita bersyukur telah menjadi sebagai seorang ahli surga.
Begitu mudahnya kita menjadi seorang ahli surga atau ahli neraka, dan kemudian pilihan ada ditangan kita. Bagaimana kondisi kita dengan tetangga kita hari ini?
Abu Faguza Abdullah