serambiMINANG.com – PM Ahmet Davutoglu mundur dari jabatannya dan telah diterima oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Selasa (9/6), setelah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) gagal mempertahankan mayoritas kursi di parlemen Turki.
“Presiden Erdogan menerima pengunduran diri PM Davutoglu dan kabinetnya,” demikian pernyataan resmi kantor presiden Turki kutip serambiminang.com dari inilah.
“Presiden mengucapkan terima kasih kepada PM Ahmet Davutoglu atas tugas-tugas yang dijalankan,” lanjut pernyataan itu.
Ini adalah untuk yang pertamakalinya sejak 2002, partai AKP gagal mempertahankan mayoritas kursi di parlemen. Media di Turki memberitakan AKP meraih 41 persen suara dan menduduki 258 dari 550 kursi di Majelis Besar Nasional Turki dan hal inilah yang kemudian membuat PM Ahmet Davutoglu mundur.
PM Ahmet Davutoglu mundur adalah sesuai dengan janjinya jika tidak berhasil memberikan mayoritas kursi bagi AKP di Parlemen Turki.
AKP harus merangkul satu dari tiga partai oposisi untuk membentuk pemerintahan baru. Pemerintahan harus terbentuk dalam 45 hari setelah pelantikan anggota parlemen baru 25 Juni mendatang.
Jika AKP gagal merangkul satu partai oposisi, dan pemerintahan baru tak terbentuk sampai tengat waktu, Erdogan memiliki kewenangan menggelar pemilu baru.
Partai Gerakan Nasionalis (MHP) mengatakan tidak ada yang berhak menyeret satu dari tiga partai oposisi ke AKP, dan membentuk pemerintahan baru. Turki berpotensi menghadapi ketidak-pastian politik.