serambiMINANG.com – Kehadiran jemaah Ahmadiyah yang menyesatkan dan mengatasnakan islam meresahkan umat islam dan hal ini termasuk pada penistaan agama dan dapat mengganggu kerukuna umat beragama. Namun, Ahok, Gubernur DKI Jakarta justru menilai Ahmadiyah tidak meresahkan dan melarang untuk menutup tempat peribadatan mereka.
“Saya sudah panggil Walikota. Saya sudah BBM dia termasuk penataan kota. Saya katakan, siapapun tempat ibadah, kepercayaan apapun selama tidak menganggu, kalaupun itu sudah berjalan puluhan tahun ya jangan disegel,” ujar Ahok di Jakarta, Sabtu (11/7/2015) kutip serambiminang.com dari inilah.com.
Bahkan Ahok, berjanji akan mensahkan tempat ibadah bagi kaum sesat Ahmadiyah jika kemudian mengurus tempat ibadah resmi bagi mereka.
“Kami engga mau disegel. Kalau dijaga urusan polisi, bila perlu bila mereka mengajukan IMB dan mengubah peruntukan jadi masjid akan saya kasih,” ujar Ahok di Jakarta, Sabtu (11/7/2015).
Aho berdalil, hal yang dilakukan sebagai wujud menghormati kepercayaan orang lain, dalam hal ini Ahmadiyah.
“Orang islam ga terima Ahmadiyah sebagai mesjid. Ya sudah kalau rumah ibadah apa terserah anda lah. Kita kan mengakui kepercayaan orang,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah warga Bukit Duri mengusir jemaat Ahmadiyah yang semula akan melakukan salat Jumat di tempat ibadah mereka di Tanjakan Batu, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Bangunan dua lantai yang tidak menyerupai masjid kebanyakan itu telah disegel Pemerintah Kota Administratif Jakarta Selatan sejak Rabu (8/7).
Oleh karena telah disegel itulah warga menolak kehadiran jemaat Ahmadiyah. Menurut warga, tindakan jemaat Ahmadiyah yang ingin salat Jumat di tempat itu melanggar hukum. Sempat terjadi perdebatan panjang antara warga dan jemaat.