Serambi Minang Media Dakwah Sumatera Barat
serambiMINANG.com – Kelompok garis keras Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) kemarin (30/6), mengancam segera menggulingkan Otoritas Hamas yang selama ini berkuasa dan mempertahankan wilayah di Jalur Gaza, Palestina. ISIS menilai Hamas tidak lagi menjalankan aturan Islam secara kaffah.
Video ISIS mengumumkan ancaman itu direkam di Suriah. Teroris gaya baru ini menuding Hamas sudah berkompromi dengan kaum kafir, setelah bersedia menggelar gencatan senjata dengan Israel atas prakarsa Amerika Serikat.
“Kami akan menggantikan posisi (Hamas) dalam memerangi Yahudi Israel dan semua yang tidak beragama. Kami akan menyusup masuk dalam jumlah banyak ke tempat kalian,” ucap seorang anggota ISIS berpenutup wajah yang mengalamatkan pesan tersebut kepada petinggi Hamas, seperti dikutip situs Channel News Asia, Rabu, (1/7) oleh serambiminang.com dari merdeka.com.
ISIS mendesak warga Palestina berbaiat kepada Khalifah Abu Bakar al-Baghdadi. “Kami akan menerapkan kaidah keislaman di Gaza seperti yang telah kami terapkan di Syam dan Kamp Yarmouk,” ucap jubir ISIS itu.
Sekadar informasi, ribuan pengungsi Palestina yang lari dari Gaza setelah diserang Israel tahun lalu, berada di penampungan Yarmouk, dekat Ibu Kota Damaskus, Suriah. Serangan beberapa militan ISIS ke komplek pengungsi itu tiga bulan lalu, menyulut konflik dengan pejuang Hamas.
Ketika Hamas dan ISIS terlibat perseteruan, Menteri Intelijen Israel, Israel Katz, menuding keduanya sebetulnya saling bekerja sama. Cekcok ISIS dan Hamas dinilai petinggi Zionis ini sebagai sandiwara.
“Ada kerja sama antara mereka dalam penyelundupan senjata dan serangan teroris, Mesir dan Saudi telah mengetahui hal itu,” ucap Katz dalam Konferensi pers di Tel Aviv yang diadakan oleh Jurnal Pertahanan Israel.
“Namun memang dalam waktu bersamaan ISIS juga kerap mengejek eksistensi Hamas dan Israel dalam alasan utama mereka membenci yahudi,” imbuh Katz.
Awal Juni lalu, Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas membenarkan pihaknya telah menewaskan pria bernama Youris al-Honnor, yang diduga kuat sebagai sebagai bagian dari simpatisan ISIS. Militer Hamas terpaksa menghabisi Youris dan beberapa rekannya karena lebih dulu diserang ketika berpatroli di pinggiran Gaza.
