serambiMINANG.com –Sebanyak 150 orang bergelar doktor berkumpul di halaman depan Kementerian Agama (Kemenag). Mereka merupakan para penerima program beasiswa 5.000 Doktor dari Kementerian Agama.
Program 5.000 Doktor ini merupakan terobosan strategis dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag. Program ini berupa bantuan beasiswa S3 bagi dosen dan tenaga pendidikan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Beasiswa ini diberikan untuk program studi di luar negeri dan juga di dalam negeri.
Dalam sambutannya Menag Lukman Hakim berpesan kepada para penerima beasiswa agar mereka tidak menyiakan kesempatan untuk menimba ilmu di dalam dan di luar negeri. Selain itu mereka juga diharap bisa memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa saat kembali nanti.
“Yang baru pertama kali ke luar negeri juga jangan kagetan. Jangan banding-bandingkan negara kita dengan negara lain. Jangan pula betah-betah di sana, majukanlah bangsa dan negara Indonesia,” ucap Lukman di acara “Pelepasan Beasiswa 5.000 Doktor” di kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Lukman juga mengingatkan bagi para penerima beasiswa di luar negeri apabila telah selesai studinya maka harus segera kembali ke Tanah Air untuk mengabdi pada negara.
“Buat para penerima program beasiswa, khususnya yang ke luar negeri jangan sampai lupa pulang. Kelar studi harus kembali ke Indonesia,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan program ini untuk meningkatkan SDM para pendidik di PTIK. Selain beasiswa S3, Kemenag juga memberikan program bantuan biaya pendidikan untuk jenjang S2 dalam negeri.
“Program ini untuk mewujudkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam atau PTKI sebagai world class university,” ujar
Dalam acara itu 150 penerima program beasiswa didampingi Menag Lukman Hakim dan Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin melepas 150 burung merpati. Pelepasan 150 burung merpati tersebut memiliki arti bahwa Kementerian Agama sudah merestui keberangkatan 150 orang penerima beasiswa 5.000 Doktor.
Penerima program 5.000 Doktor ini akan menimba ilmu di kampus-kampus negeri yang ada di Tanah Air dan juga kampus-kampus di luar negeri yang ada di Amerika, Asia, Timur Tengah, dan Eropa. (detik news)