serambiMINANG.com – Dalam satu kesempatan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sempat menyatakan bahwa tidak mudah mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang telah dicanangkan Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Bahkan, Menkeu menegaskan tercapai atau tidaknya target pertumbuhan ekonomi RI itu “urusan Yang di Atas”.
Kepada intelijen (28/08), pengamat politik Ahmad Yazid, menilai, pernyataan Bambang Brodjonegoro itu menjadi sinyal bahwa tidak ada harapan soal pertumbuhan ekonomi di bawah Presiden Joko Widodo.
“Ini justru membuat rakyat makin pesimis dengan pernyataan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Mungkin dia tahu kapasitas Jokowi yang tidak akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi sesuai target, sehingga dia mengatakan seperti itu,” kata Yazid.
Menurut Yazid, pernyataan Bambang Brodjonegoro tersebut sudah didasari data dan fakta serta kajian terkait pertumbuhan ekonomi RI. “Baru kali ini ada seorang menteri mengatakan seperti itu. Itu menandakan tidak ada harapan pertumbuhan ekonomi di bawah Presiden Jokowi,” jelas Yazid.
Soal pertumbuhan ekonomi RI, kata Yazid, Bambang Brodjonegoro seorang birokrat yang jujur dalam melihat kondisi ekonomi Indonesia sekarang ini. “Bambang ini orangnya jujur melihat kondisi ekonomi sekarang ini. Walaupun pemimpinnya mengatakan optimis, tetapi cadangan APBN tidak ada, dan daya beli masyarakat turun, artinya pertumbuhan menurun,” jelas Yazid.
Sebelumnya, Menkeu Bambang PS Brodjonegoro menyatakan akan terus melakukan upaya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan. Namun, Bambang mengakui bahwa tidak mudah mencapai target tersebut.
“Pokoknya kita usaha. Tercapai enggak tercapai itu urusan Yang Di Atas (Tuhan YME),” kata Bambang (intelijen)