serambiMINANG- Baru genap seminggu Menko Kemaritiman Rizal Ramli dilantik Presiden Jokowi, sudah memantik kontroversi. Rizal Ramli mulai mengkritik sejumlah program pemerintah, saat diperingatkan Wapres Jusuf Kalla, sang Menko baru malah terkesan menantang.
Wapres Jusuf Kalla ternyata memperhatikan juga manuver Rizal Ramli. Usai menjadi pembicara di seminar peringatan Hari Konstitusi, JK pun mengingatkan Rizal Ramli untuk memahami persoalan sebelum melontarkan kritik.
Bukannya menurut, Rizal Ramli malah menantang Wapres untuk berdiskusi di depan umum. “Pak JK minta kalau ngomong harus paham. Soal 35.000 mw? Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum,” kata Rizal Ramli kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Sudah dua kali Rizal Ramli mengkritik program pemerintah. Yang pertama soal rencana pembelian pesawat Airbus untuk Garuda Indonesia dan yang kedua Rizal Ramli mengkritik pembangkit listrik 35 ribu megawatt tidak mudah.
Rizal Ramli mengatakan akan mengevaluasi kembali pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt karena masih ada tambahan 7 ribu megawatt yang belum terbangun pada periode pemerintah sebelumnya. JK pun mengingatkan Rizal bahwa menteri seharusnya bekerja bukan menganalisa tugas yang diberikan.
“Ya setiap kali dievaluasi, tapi begini, tentu sebagai menteri harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang,” kata JK usai berpidato di Hari Konstitusi di gedung DPR, Senayan.
“Itu kalau mau 50 ribu pun bisa dibuat. Itu kebutuhan. Namanya listrik itu prasarana, artinya sebelum kita membangun, prasarana itu harus ada. Sebelum industri bangun, listriknya harus sudah ada, sebelum industri bangun listriknya dilebihkan, jangan pas-pasan, harus dilebihkan, semua negara begitu,” jelas JK.
Terkait rencana pembelian pesawat A350 XWB Rizal bahkan sudah ditegur langsung oleh Presiden Jokowi. “Itu sudah ditegur oleh Presiden, makanya paham dulu. Tidak pernah beli, baru penandatanganan letter of intent, saya berminat, bukan kesepakatan jual beli,” ujar JK mengingatkan.
Lalu apakah ujung dari kontroversi Menteri Kemaritiman Rizal Ramli?(detik)