serambiMINANG.com – Dalam rangka ikut serta mengisi dan mensyukuri Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-70 Kemerdekaan Repulik Indonesia, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Makassar menggandeng Klinik Sunat Pacica dan Dompet Dhuafa mengadakan sunnatan massal di Kampus Azhar Center Kecamatan Manggala.
Kegiatan sosial tersebut dilaksanakan pada Minggu (16/8) dengan jumlah peserta sebanyak 70 anak kurang mampu yang tersebar di 6 Kelurahan di wilayah itu.
Menurut Ketua Umum DPD BKPRMI Makassar Mudzakkir Ali Djamil sunnatan massal gratis kepada warga miskin sebagai bentuk kepedulian BKPRMI terhadap masyarakat Makassar. “Kegiatan seperti ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada masyarakat Makassar apalagi moment Kemerdekaan Republik Indonesia yang harus di isi dengan hal-hal poitif yang bermanfaat kepada Masyarakat, makanya 70 tahun kemerdekaan Indonesia kami selamatkan 70 Masa Depan Anak Indonesia pula,” katanya menjelaskan.
Ketua Komisi DPD ini menjelaskan, kegiatan sunatan massal sebagai salah satu bentuk kepedulian BKPRMI terhadap masalah-masalah sosial dalam bentuk nyata, seperti kemiskinan dan berbagai persoalan sosial lainnya, sebagaimana diketahui tarif normal Sunat di Klinik berbiaya sekisar 300-500 ribu.
“Bagi keluarga yang tidak mampu, sangat senang program sunnatan massal seperti ini, disamping gratis, anak-anak juga senang karena bisa khitan rame-rame,” kata Mudzakkir menjelaskan.
Sekretaris Umum BKPRMI Makassar Hasdar menambahkan, bahwa terlaksananya kegiatan ini berkat sinergitas tiga lembaga yaitu BKPRMI, Klinik Sunnat Pacica dan Dompet Dhuafa yang diharapkan bisa mendorong peningkatan nilai tambah baik bagi masyarakat khususnya membantu masyarakat yang kurang Mampu.
“Persoalan Bangsa kita ini banyak dan sangat kompleks tidak bisa dilakukan oleh satu organisasi atau lembaga saja makanya kami mengajak organisasi apapun yang ingin bersinergi dengan visi yang sama yaitu memperbaiki kondisi masyarakat kita ini.” Ungkapnya.
Lanjut Hasdar mengungkapkan bahwa program BKPRMI Makassar saat ini bukan hanya aktif dalam kegiatan dakwah tapi lebih luas dari itu juga harus aktif di kegiatan sosial dan kewirausahaan.
“Kedepan kita menginginka kader BKPRMI harus lebih peka dan berdiri di garis depan terhadap permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita ini.” Ungkapnya.
Salah satu peserta khitan Rudi menyatakan, “Sangat senang sekali mengikuti khitanan massal ini karena sudah 2 tahun lalu keinginannya dikhitan, akhirnya terlaksana dengan program BKPRMI ini,” ujar anak yatim piatu ini yang sejak kelas 3 SD kedua orang tuanya telah meninggal dunia, sehinga saat ini Rudi diasuh oleh saudaranya.(Islamedia)