serambiMINANG.com – Para ulama dan dai dahulu dalam berdakwah menggunakan cara-cara yang unik dan kreatif dalam menyampaikan pesan dakwah yang akan disampaikan. Salah satunya melalui syair Jawa berikut ini yang telah ladzim dimainkan sejak masih anak-anak di tanah Jawa.
Siapa sangka bahwa dalam Syair Jawa tersebut berasal dari bahasa arab dan mengandung ajaran tauhid di dalam syairnya. Syair Jawa yang berjudul Sluku-Sluku Batok ini dibuat oleh Sunan Kalijaga dimana beliau termasuk salah satu dari 9 Wali yang menyebarkan islam di tanah jawa.
SLUKU-SLUKU BATOK (dalam bahasa jawa/original)
Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Oleh-olehe payung motha
Mak jenthit lolo lobah
Wong mati ora obah
Nek obah medeni bocah
Nek urip goleka dhuwit.
Dalam bahasa Indonesia
‘Ayun-ayun kepala’
‘Kepalanya geleng geleng’
‘Si bapak pergi ke Solo’
‘Oleh-olehnya payung mutha’
‘Secara tiba-tiba begerak
‘Orang mati tidak bergerak’
‘Kalau bergerak menakuti orang’
‘Kalau hidup carilah uang’
Bahasa sesungguhnya dalam bahasa Arab yang dijadikan Sublinal Message (Pesan Tersembunyi) oleh Sunan Kalijaga dalam Syair Jawa tersebut
Usluk-Usluk Bathnaka = Jalankan terus Hatimu
bathnaka Laa ilaaha illaLlah = Batinmu bersuara Laa ilaaha illaLLah
Sirru Ma’a man Shalla = Rahasia itu ada di dalam orang yg rajin Shalat.
Allahu Faaizun Man Thabaa = Allah itu seneng bgt sm orang Yang Taubat
IttahidziLlaha Rabba = Maka jadikan Allah Tuhanmu
Man Maata Ro’a Dzunuubah = Orang kalo dah mati kelihatan deh dosanya
Dzunuubah Dayn Yaghillu Yadaahu = Kalo punya dosa hutang, terlilitlah tanganmu
Rattibil Qalbi bil Qauli Tsaabit = Tetapkan hatimu dengan kata2 yang Tsabit (kalimat Haqq)
Berikut gambar jelasnya sebagainya yang diunduh dalam akun media sosial facebook milik Khadim Al-Ghorsiqi.
