serambiMINANG-Tepatnya pada bulan Februari lalu, sang dokter bedah yang juga ahli saraf, Sergio Canavero berencana melaksanakan prosedur transplantasi kepala pertama di dunia pada bulan Desember 2017 mendatang.
Ia bahkan telah menemukan pasien yang cocok dan rela menjadi kelinci percobaan untuk prosedur tersebut. Kebetulan pria bernama Valery Spiridonov ini mengidap penyakit Werdnig-Hoffmann yang kronis sehingga otot-otot kakinya lumpuh total.
Perlahan tapi pasti, rencana ini tampaknya akan benar-benar direalisasikan dengan kabar bergabungnya seorang dokter bedah dari Tiongkok bernama Ren Xiaoping. Sergio mengabarkan kemajuan ini saat bicara dalam sebuah seminar yang digelar di Tiongkok utara beberapa waktu lalu.
Sergio meyakini Ren akan menjadi partner yang sempurna untuknya dalam melakukan prosedur kontroversial tersebut. “Dr Ren adalah satu-satunya orang yang bisa memimpin proyek ini,” katanya seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (15/9/2015).
Keduanya juga sudah menyepakati di mana operasi ini akan dilangsungkan, yakni di Harbin Medical University, Tiongkok, tempat Ren berpraktik.
Seperti halnya Sergio, rupanya sepak terjang Ren sendiri juga telah lama memicu kontroversi dalam dunia kedokteran. Pasalnya sejak tahun 2013, ia mengklaim berhasil melaksanakan transplantasi kepala kepada 1.000 ekor tikus. Tahun ini, Dr Ren juga berencana melakukan operasi serupa pada primata.
Padahal jika dilihat dari tingkat keberhasilannya, The Wall Street Journal melaporkan sebagian besar tikus yang ‘dimodifikasi’ oleh Ren hanya mampu bernapas, minum dan melihat, dengan menggunakan kepala yang baru, hanya dalam hitungan menit saja.
Kendati begitu, Dr Ren meyakini ia telah menyempurnakan prosedur yang dimilikinya, terutama dalam hal ‘menyambungkan’ dan mengalirkan darah beroksigen dari otak ke bagian tubuh yang baru. Dan ia berharap ketika melakukan ujicoba dengan monyet, hewan primata ini memiliki kemungkinan untuk ‘hidup sedikit lebih lama (daripada tikus, red)’.
Berdasarkan rincian yang dibuat oleh Sergio, operasi transplantasi kepala Valery diperkirakan akan berlangsung selama 36 jam. Kepala Valery akan dipisahkan dengan tubuhnya, kemudian kepalanya dicangkokkan ke tubuh pendonor dengan menggunakan jahitan dan lem.
Selanjutnya, kepala Valery dan tubuh pendonor akan didinginkan selama prosedur berlangsung untuk memperpanjang masa hidup sel di tubuh keduanya tanpa oksigen.
Bila sudah berhasil dipasangkan, Valery akan dibuat berada dalam kondisi koma selama satu bulan sementara tim Sergio dan Ren akan memberikan serangkaian obat-obatan untuk membantu mencegah terjadinya penolakan pada kedua organ tubuh yang ‘disambungkan’. Kendati begitu, belum diketahui secara pasti darimana Sergio akan memperoleh donor tubuh untuk Valery.
“Menurut perhitungan Canavero, bila semua berjalan sesuai rencana, dua tahun adalah waktu yang dibutuhkan untuk memverifikasi seluruh kalkulasi ilmiah yang dilakukan, serta merencanakan rincian prosedur tersebut. Tentu saja operasi baru akan dilakukan bila tim dokter yakin ini akan sukses 99 persen,” kata Valery.
“Banyak media yang mengatakan kalau kami akan menggelar operasi itu tepat pada tahun 2017, tetapi itu benar-benar akan terjadi bila tiap langkah persiapan yang diperlukan berjalan dengan lancar,” imbuh Ren.(detik)