serambiMINANG.com- Berbagai pernyataan kontroversial Tuah Aulia Fuadi di jejaring sosial telah menyulut emosi kaum muslimin. Hal ini dianggap wajar saja. Pasalnya, selain berbagai status facebooknya yang melecehkan Al-Qur’an, sejumlah mahasiswa baru juga bersaksi bahwa mahasiswa UIN Sumut asal Indrapura, Kabupaten Batubara ini telah menginjak Al-Qur’an dalam kegiatan OPAK. Ribuan netizen pun mengecam mahasiswa yang juga aktivis HMI tersebut.
(Baca: Heboh Mahasiswa UIN Sumut Menginjak Al-Qur’an)
Bahkan, Kyai Ahmad Muzani Al-Fadani, pengasuh Majelis Asyirah Ahlussunnah Wal Jamaah UIN Sumut melalui akun facebooknya menyebut bahwa pernyataan-pernyataan Tuah sudah dapat dihukumi murtad.
(Baca: Terkait Mahasiswa UIN Sumut Peleceh Al-Qur’an, Kyai Muzani: Tuah Sudah Murtad!)
Meskipun sudah minta maaf, sejumlah elemen mahasiswa masih merasa belum puas. Tuah dianggap hanya berpura-pura minta maaf. Bahkan ketika pihak Rektorat UIN Sumut sudah menjatuhkan sanksi pencabutan beasiswa dan skorsing selama 1 semester, mereka masih belum puas.
(Baca juga: Setelah Minta Maaf, Mahasiswa UIN Sumut Peleceh Al-Qur’an Mengaku Fbnya Dibajak)
Adalah Aliansi Mahasiswa Peduli Aqidah Islam yang diketuai Sofyandi Lubis yang melayangkan surat pernyataan sikap kepada Rektor UIN Sumut, MUI dan Kemenag. Mereka menyatakan sanksi yang sudah diberikan terkesan tidak tegas, mengingat apa yang dilakukan Tuah telah mencoreng nama baik kampus yang merupakan barometer pendidikan Islam di Sumatera Utara. “Oleh karenanya kami meminta UIN SU untuk mendrop out mahasiswa yang telah melakukan pelecehan agama Islam tersebut,” tegasnya.
Pagi ini, direncakan sekitar 150-an massa akan menggelar demonstrasi menuntut Rektor UIN agar bertanggung jawab dan segera menjatuhkan sanksi DO kepada Tuah Aulia Fuadi.