Beranda / Berita / Politik “Jawa” yang Dipakai Jokowi, untuk Melawan JK

Politik “Jawa” yang Dipakai Jokowi, untuk Melawan JK

Jokowi-dan-JK-sinis-595x279serambiMINANG.com – Konflik internal antara Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla akan menguat setelah proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) menjadi perdebatan. Apalagi pihak Istana mengakui sulit untuk merealisasikan proyek tersebut.

Analisis itu disampaikan pengamat politik Muhammad Huda kepada intelijen (09/09). “Ada pernyataan Seskab Pramono Anung yang mengakui kesulitan mengerjakan proyek listrik 35 ribu MW. Itu menandakan Jokowi tak setuju pendapat JK. Nantinya ada konflik dengan JK yang bersikeras menyetujui proyek tersebut,” ungkap Muhammad Huda.

Menurut Huda, nampaknya Presiden Jokowi lebih menyetujui pendapat Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, agar proyek listrik 35 ribu MW dikurangi. “Tentunya kalau dikurangi ada yang rugi karena tidak mendapatkan proyek tersebut,” jelas Huda.

Kata Huda, Jokowi sebagai orang Jawa, tentunya tidak akan melawan secara langsung Jusuf Kalla. “Politik Jawa itu tidak melawan secara langsung tetapi memanfaatkan orang lain,” ungkap Huda.

Baca :   Selamat Untuk Mahyeldi Atas Raihan Penghargaan TPID Terbaik Dari Presiden Jokowi Untuk Kota Padang

Huda memperkirakan, akibat proyek listrik itu hubungan Jokowi-JK semakin tidak harmonis. “Hubungan keduanya akan selalu tegang. JK yang merasa senior merasa dilangkahi dengan cara Jokowi yang menganulir proyek tersebut,” jelas Huda.

Tak hanya itu, kata Huda, ketidakharmonisan Jokowi-JK akan mengakibatkan kondisi perekonomian Indonesia semakin terpuruk. “Istana terjadi kegaduhan terus. Hal ini mengakibatkan ekonomi makin terpuruk. Prediksi Jokowi bulan September ekonomi akan meroket tidak akan terjadi,” papar Huda.

Sebelumnya, Seskab Pramono Anung membenarkan bahwa pemerintah saat ini menghadapi sejumlah kendala dalam merealisasikan proyek 35.000 megawatt pembangkit listrik.

“Kami melihat, walaupun sudah ada upaya, political will, dorongan, dan keingianan sungguh dari pemerintah, ada peraturan pemerintah yang membuat mereka tidak memungkinkan bisa bergerak,” ujar Pramono di Istana Kepresidenan. (intel)

Lihat Juga

Tentang Asdeddy Sjam

Saya penulis lepas yang hobi membaca, olahraga, diskusi, dan kegiatan yang bisa meningkatkan dan lebih mendekatkan diri saya kepada TUHAN

Lihat Juga

Serangkaian Skenario Melemahkan Umat Islam Era Presiden Jokowi

Tahun 2017 baru berjalan satu bulan, namun kezhaliman dan serangan kepada islam dan umat islam …

Tinggalkan Balasan

Politik “Jawa” yang Dipakai Jokowi, untuk Melawan JK