serambiMINANG.com – Sepertinya dampak kebakaran hutan di negeri ini tidak hanya merugikan manusia saja, binatang sejenis kera ini juga mengalami masalah besar terhadap kelangsungan hidupnya. Salah satu diantara yang lain, kebakaran hutan terjadi di wilayah pegunungan Batu Seribu di Kecamatan Bulu, Jawa Tengah menyebabkan kera liar yang hidup di hutan tersebut mengamuk di permukiman penduduk. Mereka terpaksa turun gunung karena lapar.
Kawanan kera itu menyerang empat desa, yakni Desa Panggang, Kamal, Gentan, Kedungsono. Di desa tersebut merak tidak hanya menyerang perkebunan namun juga masuk ke rumah warga untuk menjarah makanan.
Terkait masalah tersebut, Danramil Bulu Kapten Inf Joko Susilo mengatakan, sudah beberapa kali terjadi kebakaran hutan di wilayahnya. Penyebabnya karena warga melakukan pembakaran sampah dan merembet ke semak-semak.
Kemudian kondisi kering akibat kemarau panjang memperburuk keadaan karena menyebabkan api mudah membesar. Imbas dari kebakaran yang terjadi di hutan tidak hanya menyebabkan tanaman mati.
Namun juga berimbas pada keberadaan kawanan kera karena merasa takut. Sehingga mereka memilih turun gunung dan masuk ke wilayah permukiman penduduk.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Koramil Bulu melibatkan sejumlah warga untuk melakukan pengusiran terhadap kawanan kera liar yang sering turun gunung. “Kami sudah menggunakan alat berupa basoka yang dibuat dari kaleng bekas dan menimbulkan suara dentuman untuk menakuti kera, dan alat ini aman digunakan warga,” lanjutnya.