serambiMINANG.com – Jumlah korban tewas serangan bom bunuh diri yang terjadi di depan stasiun kereta api Ankara mencapai 128 orang kata Ketua Partai Demokrasi Rakyat Turki (Halkların Demokratik Partisi/ HDP) Selahattin Demirtaş Minggu kemarin (11/10). kutip serambiminang.com dari liputanislam.
“Pemerintah menyatakan korban meninggal 95 orang, tapi ternyata sejauh ini jumlah totalnya mencapai128 orang,” ungkapnya.
Dia menambahkan, “Kami tidak akan bergerak dengan dendam dan kebencian, pemerintah Turki adalah milik kita dan Turkipun milik kita semua yang ada di negeri ini.”
Menurut laporan IRNA, jumlah itu dikemukakan Demirtaş dalam acara berkabung untuk para korban serangan teror yang terjadi Sabtu lalu (10/10) itu, dan kemarin dia bersama rombongan yang terdiri atas para petinggi HDP telah meninjau lokasi ledakan di ibu kota Turki tersebut.
Semula dia dan rombongan tidak diperbolehkan masuk ke lokasi ledakan sesuai instruksi gubernur Ankara, tepi akhirnya diperbolehkan dan kemudian meninggalkan lokasi setelah meletakkan karangan bunga.
Sabtu malam lalu PM Turki menyatakan jumlah korban tewas 95 orang.
Mengenai korban luka, Pusat Koordinasi Perdana Menteri (PM) Turki dalam statemennya yang dirilis pada hari yang sama menyatakan serangan bom bunuh diri itu menjatuhkan korban luka sebanyak 508 orang. Mereka dilarikan ke beberapa rumah sakit, dan 317 orang di antaranya sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
Disebutkan pula bahwa 160 korban luka masih dirawat di rumah sakit, dan 65 orang diantaranya berada dalam perawatan khusus dan intensif.
Guardian melaporkan sekitar 10,000 orang menggelar pawai unjuk rasa di jalanan pusat kota Istanbul untuk meluapkan kutukan mereka terhadap serangan tersebut. Bersamaan dengan ini ratusan orang juga turun ke jalan untuk menunjukkan solidaritas mereka di Paris, Strasbourg dan Marseille di Perancuis, demikian pula di Zurich, Swiss.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengutuk serangan itu dan menilainya bertujuan menghancurkan persatuan, persaudaraan dan masa depan bangsa Turki.
“Seperti aksi teror lainnya, serangan di stasiun kereta api Ankara itu ditujukan terhadap persatuan, persaudaraan dan masa depan kita,” jelasnya.
Belum ada pihak yang menyatakan bertanggungjawab atas serangan itu. Pemerintah Turki sudah lama terlibat konflik dengan Partai Pekerja Turki (PKK) dan belakangan juga bermasalah dengan kelompok teroris ISIS.