Serambi Minang Media Dakwah Sumatera Barat
serambiMINANG.com- Penerbangan pesawat gGaruda Indonesia yang membawa jema’ah haji Indonesia pulang ke tanah air dari Madinah terganggu dengan kondisi cuaca yang sangat panas.
Temperatur kota madinah pada siang hari yang mencapai 40 derjat celcius membuat maskapai Garuda Indonesia memutuskan untuk mengurangi beban pesawat sebelum melakukan take-off dari bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz.
“Sehubungan dengan kondisi tersebut, kami (GA) harus menurunkan beban agar bisa berangkat dengan selamat,” terang Daker Badara, Nurul Badruttamam membacakan surat yang diterimanya seperti dilansir di detik (18/10/2015).
Surat pemberitahuan resmi dari Manager of Duty Garuda Indonesia Rudia Yuswana menerangkan terjadinya penurunan beban sejumlah 4 pallet bagasi jamaah haji. Banyak bagasi yang ditinggal di bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz sebanyak 293 koli dengan total beban 9.055 Kg.
“Adapun beban yang kami (GA) turunkan sejumlah 4 pallet bagasi penumpang sebanyak 293 koli dengan berat 9.055 kg,” tutur Kepala Daker Bandara Jeddah-Madinah Nurul Badruttamam setelah menerima surat pemberitahuan resmi dari Manager on Duty Garuda Indonesia Rudita Yuswana, Sabtu (17/10/2015).
Koper jamaah haji yang ditinggal di bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz merupakan milik jamaah haji kloter UPG 16 yang terdiri dari 453 jamaah haji asal sulawesi selatan. Kepada jamaah haji yang kopernya ditinggal diharapkan setibanya di Indonesia langsung berkoordinasi dengan petugas Garuda. Petugas akan menjelaskan mekanisme pengambilan koper jemaah yang akan tiba esok harinya.
