serambiMINANG.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama terlihat sangat sedih ketika memberikan pernyataan belasungkawa terhadap insiden penembakan brutal di Universitas Umpqua, Oregon. Ia berjanji akan memberikan kontrol lebih ketat terhadap peredaran senjata api di AS.
Obama juga mengatakan, AS merupakan negara maju pertama yang sering mengalami insiden penembakan masal. Itu makanya dirinya sempat menuturkan, setiap ada tragedi penembakan massal, doa dan rasa prihatin tidak cukup. Hal itu tidak dapat mencegah penembakan.
“Banyak keluarga Amerika, ibu, ayah dan anak yang hidupnya berubah selamanya. Ada juga masyarakat yang mendadak diserang rasa kesedihan dan para orangtua yang ketakutan karena bisa saja sanak saudara mereka yang menjadi korbannya”, ujar Obama, dilansir dari Mirror, Jumat (02/10/2015).
“Amerika akan membantu dengan doa dan cinta kepada semua orang yang berduka,” tambahnya.
Dengan ekspresi sedikit marah, ia mengatakan, ”Bagaimanapun, tanpa tahu mengapa, hal seperti ini menjadi rutinitas, laporan seperti ini menjadi rutinitas. Saya berdiri di sini untuk memberikan pernyataan seperti ini, menjadi rutinitas. Hal yang ironis kita menjadi kebal sedikit demi sedikit terhadap kasus seperti ini.”okezone