Serambi Minang Media Dakwah Sumatera Barat
serambiMINANG.com – Pesawat Rusia dari Maskapai Metrojet Kogalymavia (Kolavia) jurusan Sharm el-Sheikh (Mesir)-St. Petersburg (Rusia), dipastikan jatuh di Semenanjung Sinai.
Pesawat yang membawa sebagian besar turis Rusia itu, semestinya sudah tiba, Sabtu (31/10/2015) di Bandara Pulkovo, St. Petersburg pada pukul 12.10 waktu setempat, setelah dijadwalkan lepas landas dari Bandara Sharm el-Sheikh pada pukul 03.51 waktu setempat.
Pesawat yang membawa 212 penumpang (media lain menyatakan 217) penumpang dan tujuh kru itu, jatuh di kawasan utara Sinai dan hanya ada kemungkinan kecil ditemukan korban selamat.
“Ada beberapa seksi lain dari pesawat dengan penumpang di dalamnya yang masih coba dimasuki tim penyelamat. Kami berharap menemukan ada penumpang selamat, terutama setelah mendengar suara erangan dari penumpang di dalam,” sebut salah satu personel tim penyelamat Mesir yang enggan disebutkan namanya.
Sementara, otoritas Mesir sendiri sudah menemukan lima jenazah dari 17 penumpang anak-anak yang tercatat dalam manifest.
Puing pesawat bernomor penerbangan 7K 9268 itu sendiri terbelah jadi dua dan sejumlah jasad, masih nampak ada di kursi penumpang dengan sabuk pengaman terpasang.
Seperti dikutip ITVNews, Sabtu (31/10/2015), Presiden Rusia, Vladimir Putin turut terpukul mendengar kabar tersebut. Putin mengungkapkan rasa belasungkawanya dan lewat kementerian di bawahnya, Putin akan memberi bantuan kepada keluarga korban kutip serambiminang.com dari okezone.com.
Sementara itu Komite Investigasi Rusia, sudah menyiapkan tuntutan kasus kepada pihak Maskapai Kolavia atas kejadian tersebut. “(Pasal) pelanggaran peraturan dan persiapan penerbangan akan disiapkan untuk mereka,” tulis pernyataan komite tersebut kepada maskapai.
Adapun Menteri Penerbangan Sipil Mesir, Mohamed Hossam Kemal tak ingin terlalu terburu-buru memastikan penyebab jatuhnya pesawat. “Terlalu dini untuk menentukan penyebabnya,” jelas Kemal.
