serambiMINANG.com- Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempersiapkan sektor pariwisata dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan persaingan secara global.
Kemenparekraf telah mempersiapkan sektor pariwisata dari dua jalur, yaitu jalur pendidikan formal dan pendidikan non-formal. Jalur endidikan formal dilakukan dengan penambahan perguruan tinggi yang berfokus di bidang kepariwisataan.
“Tahun depan kami mau tambah dua perguruan tinggi, yaitu Politeknik Pariwisata Negeri Palembang dan Politeknik Pariwisata Negeri Lombok. Tahun depan Akademi Pariwisata Medan juga akan menjadi Politeknik Pariwisata Negeri Medan,” ujar Ahman, Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenparekraf seperti dilansir jpnn (14/12/2015).
Melalui jalur pendidikan non-formal Kemenparekraf melakukan program sertifikasi berstandar ASEAN yang menargetkan 35.000 SDM sudah disertifikasi pada tahun 2016.
“Kami punya program sertifikasi berstandar ASEAN. Pada tahun ini target 17.500 SDM tersertifikasi sudah tercapai. Pada tahun depan (2016) kami punya target 35.000 SDM atau naik dua kali lipat. Dan hingga 2019 akan terus meningkat sebanyak 35 ribu SDM tiap tahun,” tukasnya.