serambiMINANG.com- Isu terkait penghapusan tunjangan guru mengakibatkan kecemasan dari kalangan guru. Kecemasan tersebut disampaikan oleh Ketua Uum PGRI Sulistyo mewakili para guru se-Indonesia.
Kecemasan guru terkait penghapusan tunjangan guru akan memberikan dampkak buruk bagi kesejahteraan guru di Indonesia. Selain itu kebijakan tersebut juga bertentangan dengan janji kampanye Presiden Jokowi yang akan menambah tunjangan keada guru.
“Misalnya terhadap penghapusan tunjangan profesi guru. Tentu itu sangat meresahkan guru,” ucap Sulistiyo di SUGBK di Jakarta, seperti dilansir liputan6 (13/12/2015).
“Saya jadi ingat saat sebelum pemilihan presiden, Pak Jokowi menyampaikan kepada saya guru tenang kalau Jokowi terpilih jadi Presiden tunjangam tak akan dihapuskan melainkan ditambah,” ujar Sulistyo.
Tidak hanya isu mengenai penghapusan tunjangan guru, banyaknya tugas tambahan yang dibebankan kepada guru menjadikan guru kesulitan menjalankan tugasnya dalam mendidik calon pemimpin Bangsa di masa depan.
“Banyaknya tugas tambahan (dalam UKG) membebani guru dalam menjalankan tugas utamanya yaitu kualifikasi akademik dan linearitas yang tidak sejalan dengan UUGD serta PP19/2009,” kata Sulistiyo.