serambiMINANG.com – Seorang muslimah cantik asal California Amerika Serikat menulis sebuah surat terbuka melalui akun jejaring Facebook-nya dan ditujukan pada kandidat capres AS Donald Trump. Surat tersebut kemudian menjadi viral dan menjadi bahan pemberitaan sejumlah media asing.
Surat itu bahkan mendapat ‘like’ dari pemilik Facebook, Mark Zuckerberg dan dibagikan oleh netizen hingga ratusan ribu kali.
Dikutip dari Independent, surat itu ditulis oleh seorang wanita muslim asal California, AS, bernama Marwa Balkar dan diunggah ke Facebook pada 20 November 2015 lalu.
Surat yang menjadi caption sebuah foto unggahan itu dikatakan merespon pernyataan Donald yang mengatakan warga muslim di AS seharusnya didaftar ulang dalam sebuah database tersendiri.
Pascatragedi Paris, Donald sempat menggagas jika ia menjadi presiden, ia akan memberi identitas khusus bagi warga muslim Amerika Serikat terutama soal status agama mereka untuk kebutuhan pendataan dan pengawasan. Pada foto unggahan akun Facebook Marwa Balkar, terlihat Marwa mengenakan atasan yang ada badge simbol damai pada dada sebelah kirinya.
Berikut ini adalah isi surat Marwa pada Donald Trump, yang diterjemahkan langsung dari unggahan Facebook-nya:
Dear @realdonaldtrump, nama saya Marwa, dan saya adalah seorang muslim. Saya dengar Anda ingin kami (muslim) untuk mengenakan badge identitas khusus, jadi saya memutuskan untuk memilih identitas saya sendiri. Dilihat dari penampilan saya, tidaklah mudah mengenali saya sebagai seorang #Muslim, jadi badge baru saya ini akan memperlihatkan siapa saya.
Saya memilih simbol damai ini karena (simbol) itu merepresentasikan #Islam, yang telah mengajarkan saya untuk menentang ketidakadilan dan mengejar persatuan, serta mengajarkan bahwa membunuh orang yang tak bersalah sama halnya dengan membunuh rasa kemanusiaan. Saya dengar Anda mau mengawasi kami juga. Baik, Anda bisa ikut saya mengampanyekan Peduli Kanker di SMP setempat, atau ke kantor saya, di mana pekerjaan saya adalah untuk membuat orang-orang bahagia.
Anda juga bisa melihat bagaimana masjid saya selalu membuat sandwich selai kacang dan jeli untuk kaum tunawisma dan menggelar makan malam bersama dengan umat lintas kepercayaan.
Mungkin nantinya Anda akan bisa melihat bahwa menjadi muslim tidak membuat saya lebih rendah dari Anda dan warga AS lainnya.Mungkin jika Anda melihat dari posisi saya, Anda bisa melihat saya tidaklah manusia yang lebih rendah dari Anda. Assalamualaikum.” Dikutip dari tribunnews.com