serambiMINANG.com – Kasus hukum yang menimpa Muhammad Kusrin bin Amri (42) warga Jatikuwong, Gondangrejo, telah usai. Kini Kusrin dengan merk relevisi maxreen na siap untuk memulai kembali usaha televisi rakitan nya dengan memulai dari nol kembali karena televisi buatannya telah dimusnahkan oleh Kejaksaan negeri Karanganyar beberapa waktu yang lalu.
”Saya akan melupakan semua yang sudah terjadi. Saya sekarang sudah punya izin produksi, sudah punya SNI (standar nasional Indonesia), sehingga saya siap berkarya. Saya akan mencoba bangkit semampunya,” kata dia. (Baca: Selesai Jalani Penahanan dan Modal Habis, Lulusan SD Pembuat Televisi Rakitan Kini Siap Bangkit)
Sehari Kusrin bisa memproduksi hingga 30 televisi rakitan dengan merk kebanggaannya televisi Maxreen yang diambil dari nama panggilan Mas Kusrin.
”Biar agak keren, merk televisinya saya bikin menjadi Maxreen,” kata dia sambil tersenyum. Dia menjual televisi itu dengan harga Rp 300.000 sampai Rp 400.000 perunit.
Hasil penelusuran tim Serambi Minang di dunia maya melalu alat pencari google.co.id ternyata televisi Maxreen banyak beredar di pasaran, bahkan dalam salah satublog, televisi Maxreen yang merupakan buatan anak negeri tersebut diklaim sebagai produk Cina. Televisi Maxreen ini paling banyak diperjualbelikan di website jual beli olx.co.id.
Televisi Maxreen buatan Kusrin sepertinya memang tidak kalah jika dibandingkan dengan televisi buatan cina. Walaupun lulusan SD, Kusrin telah memproduksi televisi flat dengan ukuran 14 inci.
Setelah ini Kusirn juga akan berencana tidak hanya merakit TV, tapi juga kulkas, laptop bahkan HP.
”Saya ingin dari rumah yang juga Bengkel Elektronik Haris ini, akan muncul menjadi produsen barang elektronik yang harganya terjangkau. Saya ingin membantu para pemuda pengangguran agar bisa berkarya. Syaratnya tekun dan mau belajar,” tandasnya.