serambiMINANG.com – Hari ini(14/1/2015) Indonesia kembali berduka atas serangan teror bom yang terjadi di ibu kota negara Indonesia, Jakarta. Pelaku yang berjumlah tujuh orang, tiga tertebak mati sedangkan empat orang lagi berhasil dilumpuhkan.
Sampai saat ini korban ledakan yang dirawat berjumlah 23 orang. 5 orang anggota polri. 4 WNA, 14 masyarakat sipil. Seluruhnya dirawat di RSCM, RSPAD, RSMMC, RS TARAKAN, RS ABDI WALUYO, sebagaimana informasi yang dihimpun dari Divisi Humas Polri.
Namun ada yang janggal dari kejadian ini, pasalnya Amerika mengeluarkan travel warning oleh Amerika Serikat dan travel Advice oleh Australia. Atas hal tersebut justru sempat membuat bingung Manteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
“Kami tidak tahu berdasarkan informasi apa mereka menyampaikan security alert tersebut. Mereka tidak menyampaikan kepada kita dasar informasi pengumuman atau kebijakan itu,” kata Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (7/1) kutip dari cnnindonesia.com.
Retno bingung dengar dikeluarkannya peringatan tersebut sementara kondisi Indonesia aman dan tidak ada upaya koordinasi pihak Amerika dan Australia terhadap pemerintah Indonesia.
“Dan seperti yang sudah saya sampaikan, informasi yang diperoleh adalah suasananya aman,” ujarnya.
Sebagaimana dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia untuk tidak ke Indonesia karena adanya ancaman besar serangan teroris.
“Kami menyarankan Anda untuk waspada tingkat tinggi di Indonesia, termasuk Bali, dalam waktu dekat ini karena adanya ancaman besar serangan teroris,” demikian tertulis dalam laman resmi Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Selasa (6/1).