serambiMINANG.com – Maraknya
LGBT akhir-akhir ini patut menjadi perhatian kita bersama. Kerusakan mental yang terjadi bekitu parah sehingga lelaki sampai menyukai lelaki lainnya, perempuanpun juga sampai menyukai perempuan lainnya. Jika hal ini terus dibiarkan penyakit kelamin akan terus menyebar dan tidak menolak kemungkinan virus HIV akan semakin menyebar.
Marahlah pada maksiat, tapi maafkan pelakunya. Kritiklah pendapat orang, namun hormati yang mengatakannya. Kepentingan kita dalam kehidupan ini adalah mengalahkan penyakit, bukan menghakimi orang sakit.
(Imam Syafi’i)
Ada beberapa tips yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan agar keridhaan ALLAH dapat kita capai:
1. Yakinilah pelaku LGBT merupakan terkena penyakit mental. Dengan meyakini hal semacam ini kita akan lebih memahami bahwa pelaku LGBT juga manusia biasa seperti kita semua, hanya saja dia sedang diuji oleh ALLAH dengan berupa penyakit mental.
2. Harus kita pahami bahwa pelaku LGBT bisa jadi tidak sadar bahwa prilakunya salah. Pemahaman seperti ini penting supaya kita tidak serta-merta mencaci dan menghina pelaku LGBT, karena bisa saja mereka tidak pernah tahu atau belum sadar bahwa perbuatannya itu salah. Kita boleh saja mengecam bahwa LGBT merupakan suatu kesalahan atau penyakit yang harus disembuhkan, tapi tidak menghina pelakunya sejadi-jadinya.
3. Kalau bisa jika menemui pelaku LGBT kita merangkulnya dan menasihatinya agar paham bahwa hal itu salah. Hal ini penting supaya kita tidak hanya bersorak-sorak dan menghina LGBT tapi ketika dihadapkan dengan pelakunya kita hanya diam seribu bahasa tanpa tahu apa yang harus dilakukan. Minimal dengan adanya orang yang menasihati perlahan mereka mulai sadar akan kekeliruannya selama ini.
Kita memang mengecam LGBT merupakan kehinaan, tapi jangan sampai kita lupa berdoa kepada ALLAH agar pelakunya diberikan kesadaran dan mau berubah dan kembali menuju fitrahnya.