Baca postingan sebelumnya “CINTA” Yang Katanya Tidak Harus Memiliki, Benarkah? (bagian 2)
Inti pelajaran yang kita ambil dari kisah diatas yang sesuai dengan pembahasan kali ini adalah.
Kita tentu tidak ingin unta yang kita miliki hilang, meskipun kita bisa mengatakan bertawakkal kepada ALLAH atas kehilangan yang terjadi. Nyata-nyatanya Rasulullah saw, justeru menyuruh mencegah kemungkinan buruk itu terjadi barulah kita disuruh untuk bertawakkal.
Jika ada suatu dosa yang besar kemungkinan akan terjadi maka kita diperintahkan untuk melakukan tindakan pencegahan. Kita harus berusaha semaksimal mungkin agar dosa tersebut tidak menjadi kenyataan dengan melakukan tindakan-tindakan nyata. Barulah berserah diri kepada ALLAH atas apa saja yang terjadi.
Untuk mencegah angan-angan yang hanya menjadi sumber dosa maka kita harus melakukan tindakan aktif dan nyata agar itu tidak terjadi. Bisa dengan berusaha menjadikannya halal atau membabat habis semuanya. Tentu tidak ada yang mudah diantara kedua pilihan ini. Itulah gunanya kita berserah diri (tawakkal) kepada ALLAH atas apa saja yang menjadi hasilnya.