serambiMINANG.com – Ujian kehidupan akan selalu dihadirka ALLAH untuk melihat kwalitas keimanan hambanya. Hanya saja, kita tidak tahu bagaimana bentuk-bentuk ujian tersebut. Bisa berupa nikmat kemudahan dan bisa juga dalam betuk kesusahan. Berikut contoh kondisi manusia dalam menghadapi ujian ALLAH yang diceritakan dalam sebuah Hadits.
Diriwayatkan oleh Bukhari dari Muslim dan Abu Huraira radhiallahu ‘anhu bahwasannya dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
Ada tiga orang dari Bani Israil; si botak, si belang, dan si buta. ALLAH ingin menguji mereka. ALLAH mengirimkan seorang malaikat kepada mereka. Sang malaikat mendatangi orang yang terkena penyakit belang dan bertanya, “Apa yang paling engkau inginkan?” Dia menjawab, ” Kulit yang indah dan hilangnya penyakitku yang selama ini menjijikkan bagi orang-orang.” Sang malaikat mengusapnya dan hilanglah penyakitnya. Kemudian dia juga diberi kulit yang indah. Sang malaikat kembali bertanya, “Harta apa yang paling engkau sukai?” Dia menjawab, “Unta.” Diapun diberi unta betina yang hamil dan malaikat itu berkata, ” Semoga ALLAH memberkatimu pada hartamu ini.”
Kemudian sang malaikat mendatangi orang yang botak dan bertanya, “Apa yang paling engkau inginkan?” Dia menjawab, “Rambut yang indah dan hilangnya penyakitku yang selama ini menjijikkan bagi orang-orang.” Sang malaikat mengusapnya dan hilang penyakittnya. Kemudia dia juga diberi rambut yang indah. Sang malaikat kembali bertanya. “Harta apa yang paling engkau sukai?” Dia menjawab, “Sapi”. Diapun diberi sapi betina yang sedang hamil dan malaikat itu berkata, “Semoga ALLAH memberkatimu dengan hartamu ini”.
Kemudian sang malaikat mendatangi orang yang buta dan bertanya “Apa yang engkau inginkan?” Dia menjawab, “Penglihatan dan hilangnya penyakitku yang selama ini menjijikkan bagi orang-orang.” Sang malaikat mengusapnya dan hilanglah penyakitnya. Kemudian dia juga diberi penglihatan. Sang malaikat kembali bertanya, “Harta apa yang paling engkau sukai?” Dia menjawab, “Kambing.” Diapun diberi seekor kambing betina yang sedang hamil dan malaikat itu berkata, “Semoga ALLAH memberkatimu dengan hartamu ini”.
Unta, sapi, dan kambing itu seluruhnya beranak-pinak. Yang pertama memiliki selembah unta, yang kedua memiliki selembah sapi, dan yang ketiga memiliki selembah kambing.
Kemudia malaikat mendatangi orang yang dulunya belang dalam bentuk orang yang berpenyakit belang. Dia berkata, “(Aku) orang miskin kehabisan bekal perjalanan, Tidak ada lagi yang menyampaikanku saat ini selain ALLAH kemudian engkau. Aku memohon kepadamu atas nama Dzat yang telah memberimu kulit indah dan harta agar engkau memberiku unta untuk aku kendarai dalam perjalananku.” Dia menjawabm, ” Hak-hak lain masih banyak yang harus ditunaikan!”
Sang malaikat berkata kepadanya, “Aku mengenalmu! Bukankah engkau dulunya belang dan orang-orang jijik melihatmu, serta engkau miskin kemudian ALLAH memberimu rezki?” Dia menjawab, “Aku mewarisi harta ini secara turun-temurun!” Sang malaikat berkata, “Kalau engkau berdusta, semoga LLH mengembalikanmu dalam keadaan semula.”
Kemudia sang malaikat mendatangi orang yang dulunya botak dalam betuk orang yang juga berpenyakit botak dan berkata seperti yang dikatakan kepada si belang. Orang itu juga menjawab seperti jawaban si belang. Sang malaikat berkata, “Kalau engkau berdusta, semoga ALLAH mengembalikanmu dalam keadaanmu semula.”
Kemudian sang malaikat mendatangi orang yang dulunya buta dalam bentuk orang yang jiga berpenykit buta. Dia berkata, “(Aku) prang miskin, kehabisa bekal di perjalanan. Tidak ada lagi yang menyampaikanku saat ini selain ALLAH kemudian engkau. Aku memohon kepadamu atas nama Dzan yang telah mengembalikan penglihatanmu dan memberimu harta agar engkau kemberiku kambing untuk aku pakai sebagai bekal dalam perjalananku. “Dia menjawab, “Aku dulunya buta, kemudian ALLAH mengembalikan penglihatanku. Ambillah apa yang engkau mau dan tinggalkanlah apa yang engkau mau. Demi ALLAH , aku tidak akan melarangmu mengambil sesuatu yang telah aku ambil dari ALLAH. “Sang malaikat berkata kepadanya, “Peganglah hartamu, kalian sebenarnya sedang diuji. Engkau telah diridhai, sementara kedua temanmu mendapat murka.”
Orang-orang sudah biasa menghadapi ujian berupa kesusahan. Sedangkan ketika diberi nikmat kita sering lupa bersyukur. Padahal ujian ALLAH juga hadir berupa nikmat dan kemudahan.