Iblis sebagaimana yang sudah kita ketahui sebagai umat Islam, adalah benar-benar musuh yang nyata. Tidak akan ada hentinya godaannya hingga manusia terperosot dari jalan yan benar. Juga tak terkecuali penguasa.
Iblis memperdayai para penguasa dari berbagai sisi. Sebagaimana Ibnul Jauzi mengatakan dalam Talbis Iblis :
1. Iblis membisikkan kepada mereka bahwa Allah mencintai mereka. Andaikan Allah tidak mencinitai , tentunya Dia tidak akan mengangkat mereka menjadi penguasa dan menjadikan mereka sebagai wakilNya di tengah hamba-hambaNya.
Kalaupun mereka benar-benar wakil Allah, mestinya mereka menerapkan hukum-hukumNya an mencari keridhaanNya. Pada saat itulah mereka merupakan orang-orang yang dicintai Allah karena taat kepadaNya.
Tidak jarang kekuasaan dan kerajaan diberikan kepada orang yang justru dibenci Nya. Dia juga menghamparkan dunia kepada orang yang sebenarnya tidak dilihat Nya, lalu membuatnya berkuasa terhadap orang-orang shalih.
Karena berkuasa, para raja(penguasa) itu membunuhi orang-orang yang shalih dan wali-wali Allah, sehingga apa yang dilimpahkan ALlah kepada mereka merupakan dosa bagi mereka dan bukan merupakan anugerah bagi mereka. Sebagaimana Firman Allah dalam surah Ali Imran ayat 178 “sesungguhnya kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah dosa-dosa mereka”
2. Iblis berkata kepada mereka “kekuasaan itu memerlukan pamor”
Karena itupun mereka bersikap takabur, tidak mau mencari ilmu, duduk bersama para ulama, mengamalkan agama dan pendapat para ulama.
Sebagaimana yang sudah diketahui, tabiat mencuri dari orang-orang yang berdekatan. Jika para penguasa yang lebih mementingkan keduniaan in ibergaul dengan orang-orang yang tidak mengetahui syariat, maka tabiat mencuri dari orang-orang yang bodoh itu dengan segala sifat yang dimiliki, tidak mau melihat apapun yang menghalanginya, tidak mau mendengar apapun yang menghardiknya, dan ini semua merupakan awal kehancuran
3. Mereka mengangkat orang-orang yang tidak mumpuni dan mereka yang tidak memiliki ilmu dan tidak kuat, lalu dengan mudah dia menguasai mereka untuk menzalimi manusia, memberi mereka gaji dari hasil yang haram. Bersikap keras kepada orang yang tidak seharusnya mendapatkan sikap seperti itu, dan merekapun mengira akan terbebas dari hukuman Allah, karena mereka hanya pembantu penguasa. Sama sekali tidak.
Jika seorang penanggung jawab zakat mengangkat orang-orang fasik untuk membagi-bagikan zakat dan mereka berkhianat maka penanggung jawab zakat itu juga dimintai pertanggung jawabannya
4. Iblis membujuk mereka untuk bertindak menurut pikiranny. Maka mereka memberikan bagian kepada orang yang sebenarnya tidak boleh diberi bagian, membunuh orang yang sebenarnya tidak boleh dibunuh, lalu mereka beranggapan bahwa semua ini untuk pertimbangan politik.
Lebih jauh lagi, mereka mereka beranggapan bahwa syariat Islam masih ada yang kurang, sehingga perlu dilengkapi, karena itu kita bisa melengkapinya dengan pendapat kita.
Inilah tipu daya yang paling buruk, sebab syariat merupakan aturan ilahi. Jelas tidak mungkin ada celah dalam aturan ilahi yang dimaksudkan untuk mengatur makhluk. Allah berfirman dalam surah Al An’am ayat 38 “tiadalah kami alpakan sesuatupun di dalam Al-Kitab ” selanjutnya dalam surah Ar Ra’d ayat 41 “dan Allah menetapkan hukum menurut kehendakNya, tidak ada yang menolaknNya”
Begitulah beberapa talbis Iblis terhadap para penguasa, semoga Allah memberi petunjuk kepada penguasa Indonesia, dan semoga Allah hancurkan kezahaliman.
bersambung ke (Tipu Daya Iblis Terhadap Penguas bag. 2)