serambiMINANG.com – Salah satu keberkahan puasa adalah aspek PAHALANYA yang TAK TERHINGGA karena kata Allah: Ana ‘ajzi bih. Aku yang membalasnya. Mengapa Allah SWT menentukan sendiri pahala puasa? Kita bisa mengerti mengapa Allah menentukan sendiri pahala puasa karena kata Allah dalam hadits Qudsi itu: “Lii” (untukKu). Puasa itu untukKu, kata Allah.
Itulah sebabnya puasa berbentuk PASIF, agar tidak tercampuri dengan tujuan lainnya. Ibadah yang pasif sulit mendatangkan pujian, sedangkan ibadah aktif sangat mungkin mendatangkan pujian.
Kita juga bisa memahami berkah lain dari puasa, yaitu dari sisi hasil. Puasa harusnya menghasilkan orientasi kepada Allah saja. Dengan kata lain: bersih, tidak tercampur dengan lainnya. Istilah Arab yang bermakna bersih tersebut adalah khalasa.
Khalasa adalah akar kata dari ikhlas, yang saya katakan sebagai keajaiban pertama. Jadi, puasa harusnya menghasilkan keikhlasan. Ini memang tidak mudah. Karenanya Nabi SAW menyitir banyak orang puasa tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan haus.
Tentu saja sesuatu yang ajaib memang barang BERHARGA, bukan obralan. Jadi, perlu kesungguhan dan keseriusan untuk mendapatkannya.
Tetapi mengapa ikhlas ini saya katakan ajaib? Karena ia sanggup mengalahkan IBLIS. Lihat QS Shad ayat 82-83 yang menunjukkan orang ikhlas tak mampu digoda iblis. Jadi bukan orang pintar, bukan penguasa, tapi hanya orang IKHLAS yang bisa mengalahkan iblis.
Malah dalam QS Shad tersebut, bukan pihak lain yang menyatakannya tetapi IBLIS itu sendiri yang mengungkapkan kelemahannya. Begitu HEBATNYA ikhlas itu hingga iblis mengakui sendiri ketidakberdayaannya terhadap orang yang ikhlas.
Saya punya pengalaman diminta mengusir jin, padahal saya NOL dalam perkara itu. Karena didesak, saya iyakan. Apa boleh buat? Karena kelemahan Iblis (dan keturunannya) adalah menghadapi orang ikhlas, maka sepanjang perjalanan saya pasrahkan kepada Allah, saya ikhlaskan diri saya.
Saya katakan dalam hati,”Ya Allah, saya mau bacain ayat-ayatMu saja. Soal jin itu mau keluar atau tidak itu terserah Engkau.”
Saya ikhlaskan apa yang akan terjadi biarlah Allah yang menentukan. Saya hanya berikhtiar saja. Kemudian jin itu keluar dari orang yang dirasukinya. Bukan karena saya, tapi KEHENDAK ALLAH. Mohon jangan minta saya mengusir jin lagi, please …
Iblis takut karena orang ikhlas itu bersih niatnya sehingga orang ikhlas itu memiliki KEKUATAN ALLAH dengan izinNya. Dengan KEKUATAN ALLAH yang dihasilkan ikhlas, apa yang kelihatan mustahil jadi mungkin. Itu yang terjadi dengan Bu Soraya. Saat ia membantu pembangunan Masjid yang dikelola Pak Yono, Bu Soraya curhat bahwa ia sudah 12 tahun belum mempunyai anak. Ikhtiar sudah ia lakukan tetapi hasilnya nihil. Segala ikhtiar yang macam-macam tak juga membuatnya hamil. Padahal ia sangat ingin punya anak.
Lalu entah dapat ilmu dari mana, Pak Yono berkata,” Kalau Ibu ikhlas membantu masjid ini Insya Allah ibu hamil.”
Masak sih ikhlas bisa bikin hamil? Tapi Bu Soraya mencoba mengikhlaskan bantuannya. Tak berapa lama kemudian, Bu Soraya mengabari Pak Yono sambil berkata dengan bahagia, “Benar, Pak Yono. Saya hamil !”
Ikhlas yang tumbuh di hati Bu Soraya telah mendatangkan KEKUATAN ALLAH. Maka kun fayakun. Mil hamillah!
Maka jangan REMEHKAN ikhlas. Jangan SEPELEKAN kekuatan Allah. Dengan mengapresiasi ikhlas, mengapresiasi kekuatan Allah, kita akan mendapat keajaiban yang mempesona.
Maka silakan dengarkan nasihat Deddy Mizwar dalam film
Kiamat Sudah Dekat,” Pelajari ilmu ikhlas.” Dan cobalah teori saya:
Temukan ikhlas itu di bulan suci Ramadhan. Maukah kita?