serambiMINANG.com – Sebuah anugrah keindahan yang diberikan kepada manusia berupa paras yang cantik dan rupawan. Begitu banyak syukur yang harus kita ucapkan kepada pencipta atas nikmatnya satu ini.
Ketika keliling-keliling di sebuah pasar di suatu kota di Sumatera Barat banyak pedagang menjjakan barang dagangannya dengan berbagai cara agar menarik perhatian calon pembeli. Dimulai dengan bersorak keras-keras meneriakkan barang dagangan dan besarnya potongan harga yang diberikan.
Ada suatu hal yang menarik perhatian diantara pedagang yang bersaing menarik pelanggan dengan caranya masing-masing. Salah seorang pedagang menjual tas-tas untuk ibuk-ibuk dengan memampangkan label “obral tas cantik”. Trik yang terkesan lihai untuk menarik ibu-ibu muda, tanggung, dan paruh baya. Lumayan banyak calon pembeli yang terpengaruh label “obral tas cantik” shingga kerumunan calon pembeli mulai memadati lapak tas tersebut.
Beginilah beberapa pola pikir sebagian perempuan di Indonesia, tertarik dengan “obral tas cantik”.
“obral tas cantik” berarti kita akan memperoleh tas cantik dengan harga yang sangat murah. Tidak mungkin dagangan di-obral jika harganya masih mahal.
“obral tas cantik” berarti tidak perlu mengeluarkan uang dan pengorbanan yang besar untuk bisa memperoleh tas cantik.
“obral tas cantik” berarti tas yang cantik tidak selalu berharga mahal. Secantik-cantiknya tas bisa dibeli dengan harga yang murah dalam sebuah obral.
Dengan pola pikir tersebut maka tidak mustahil perempuan indonesia akan mengobral dirinya dengan harga yang murah meski dirinya memiliki kecantikan lahir-batin yang tak terkira.
Padahal seharusnya, jika cantik mengapa diobral?