serambiMINANG.com – Rizki Rahmat Ramadhon (10), bocah obestitas yang dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, kni lebih sering berkomunikasi dengan tim medis sejak ventilator oksigen dan makanan dilepas dari tubuhnya. Kepada tim medis, Rizki curhat soal kondisi tubuhnya yang kelebihan berat badan.
Kepala Divisi Ruangan ICU Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, Dr dr Silvia Triratna melihat ada keinginan besar dari Rizki untuk menurunkan berat badannya dan kembali sehat.
“Rizki berkali-kali bilang sama kami sudah bosan di ICU, dia mau sehat, dia bilang kapok gemuk, inginnya kurus dan sekolah lagi,” ungkap Silvia, Kamis (28/7).
Menurut Silvia, motivasi pasien perlu dukungan penuh pihak keluarga agar program dietnya berhasil. Orangtua harus tetap mendampingi di samping Rizki dan mengatur pola makan dan hidupnya selama atau setelah perawatan.
“Dengan umur yang masih terbilang muda dan anak anak, dia punya motivasi tinggi. Keluarga harus support,” ujarnya.
Tim medis berencana segera memindahkan Rizki ke ruang perawatan biasa. Dari beberapa alternatif yang ditawarkan, Rizki bakal dirawat di bangsal anak.
Selain tetap disediakan alat CPAP (Continus Positive Airway Pressure (CPAP) sebagai antisipasi masalah OSAS atau sindrom kesulitan bernafas, ruang yang baru tersebut akan dilengkapi beberapa alat edukasi bagi Rizki untuk dapat beraktivitas menggerakkan anggota tubuhnya.
“Ruangnya masih disiapkan, secepatnya kita pindahkan. Karena kondisi Rizki sekarang semakin membaik,” kata Silvia.
Selama dirawat intesif di ICU, gerak tubuh Rizki sangat kurang. Sebab banyak alat medis terpasang di tubuhnya. Ditambah kondisi tubuhnya tidak memungkinkan Rizki banyak bergerak.
“Di ICU duduknya sudah bisa, tapi menggerakkan anggota tubuh lain, masih susah. Jika dipindah nanti bisa dilatih,” ucapnya. (merdeka)