serambiMINANG.com – Kalau dikatakan bahwa khuyu’ itu adalah memusatkan pikiran hanya kepada Allah Ta’ala saja, tentu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak akan memerintahkan untuk mencegah seseorang lewat di depan orang salat.
Sebab orang yang sedang konsentrasi mengingat Allah itu tentu tidak akan tahu kalau ada orang lain lewat di depannya.
Namun justru beliau memerintahkan untuk menghalangi bahkan membunuhnya.
Dari Abi Said Al-Khudri radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah bersabda,
“Jika kamu salat jangan biarkan seorang pun lewat di depannya, haruslah dia mencegahnya semampunya. Kalau orang yang mau lewat itu mengabaikan, maka bunuhlah dia, karena dia adalah setan. (HR. Muslim)
Larangan lewat di depan orang salat itu bukan larangan main-main. Kedua belah pihak, baik orang yang salat atau pun orang yang lewat, keduanya harus mengindarinya.
Kalau orang yang salat harus mencegahnya, maka orang yang mau lewat juga diingatkan oleh Rasulullah dalam sabdanya :
Dari Abu Juhaim radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah bersabda,
“Seandainya orang yang lewat di depan orang salat itu tahu apa yang akan menimpanya, maka menunggu selama 40 akan lebih baginya dari pada lewat di depan orang salat. (HR. Muslim)
Rasulullah tidak menjelaskan apa yang beliau maksud dengan angka 40 itu, apakah 40 hari, 40 bulan atau 40 tahun. (inilah)