Beranda / Surau / Kisah Mantan Pemimpin Negara Besar Memilih Hidup Sederhana

Kisah Mantan Pemimpin Negara Besar Memilih Hidup Sederhana

mahmoud-ahmadinejad-4serambiMINANG.com – Setiap orang memiliki selera berbeda tentang gaya hidup, ada yang senang dengan kesederhanaan namun banyak yang senang dengan gaya hidup mewah. Gaya hidup merupakan sebuah tampilan, seperti cover sebuah buku, terkadang tidak selalu menggambarkan persis isinya.

Ada orang kemampuan finansialnya biasa-biasa saja tapi tampil bergaya mewah menutupi kekurangannya atau memang itu merupakan gaya hidup yang dia pilih. Sementara ada juga yang memang tergolong kaya raya menjalani gaya hidup mewah, dia menampilkan apa adanya kemakmuran yang dimilikinya. Tapi ada juga orang kaya raya namun memilih hidup sederhana. Dia merasa nyaman dengan kesederhanaan, tapi ini jenis manusia yang sedikit alias langka.

Di kalangan pemimpin dunia, mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad adalah sosok yang memilih gaya hidup sederhana, dia nyaman dengan kesederhanaan tersebut. Banyak orang penasaran dengan sosok Ahmaddinejad, kenapa pemimpin negara besar memilih hidup sederhana.

Dialog Ahmadinejad dalam sebuah wawancara dengan TV Fox (Amerika Serikat), kiranya dapat menjelaskan mengapa ia hidup begitu sederhana, atau bisa dibilang sangat sederhana untuk seorang pemimpin negara. Wartawan TV Fox bertanya: “Saat Anda melihat ke cermin setiap pagi, apa yang Anda katakan pada diri Anda?” Ahmadinejad menjawab: “Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya. Ingat, kamu tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran .”

Baca :   LGBT: Antara Kebebasan Individu dan Makhluk Sosial

Ketika salat, Anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka. Ia tidak memaksa untuk duduk di baris depan karena ketika datang ke masjid biasanya sudah didahului jemaah lain. Ia duduk di shaf atau tempat yang masih kosong. Katanya, “Tuhan letaknya bukan di depan, tetapi letaknya di Hati”. Ketika suara azan berkumandang dan ia berada jauh dari masjid, ia mengerjakan salat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa.

Begitu banyak kisah tentang kesederhaan sosok Ahmadinejad, salah satunya tentang cara dia tidur. Saat harus menginap di hotel ia meminta diberikan kamar dengan tempat tidur yang tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Itu memang kebiasaannya.

Ketika Ahmadinejad tidak lagi menjadi seorang Presiden, dia kembali menjadi seorang dosen, ke kampus naik bus umum sebagaimana masyarakat lainnya dan dia menikmati gaya hidup sederhananya. Ahmadinejad konsisten dengan gaya hidup sederhana karena bukan sebuah pencitraan tapi memang dia telah memilih gaya hidup seperti itu, sebuah gaya hidup yang membuat dia lebih memiliki makna.

Kesederhanaan gaya hidup Ahmadinejad tentu tidak terlepas dari sosok yang menjadi idolanya, seorang pemimpin dunia di masa lalu yaitu Nabi Muhammad SAW. (inilah)

Lihat Juga

Tentang Muhammad Salim

seorang garin yang ingin sukses dan bercita memberangkat kan orang tua nya ketanah suci

Lihat Juga

Denmark Akan Menjadi Negara Ateis

serambiMINANG.com – Warga Denmark berbondong-bondong meninggalkan agamanya. Peristiwa ini terjadi karena efek dari kampanye kelompok …

Tinggalkan Balasan

Kisah Mantan Pemimpin Negara Besar Memilih Hidup Sederhana - Serambi Minang