serambiMinang.com – Proyek kodifikasi Al-Quran kali ini berbeda dengan proyek kodifikasi edisi pertama; kodifikasi edisi pertama adalah proses pendokumentasian Al-Quran dengan al-ahruf as-sab’ah (tujuh bahasa ibu) yang berkembang pada saat itu. Artinya, para sahabat tidak terbebani membaca Al-Quran dengan satu dialek bahasa, yakni dialek Quraisy. Mereka diberi keleluasaan membaca Al-Quran …
Selengkapnya »